Jakarta (ANTARA News) - Bank Pembangunan Asia (ADB) dan Bank Pembangunan Islam (IDB) menandatangani kesepakatan pembiayaan bersama (co financing agreement) untuk menghimpun dana segar hingga 4 miliar dolar AS bagi pembiayaan berbagai proyek di negara anggotanya, termasuk Indonesia, selama tiga tahun ke depan. Dikutip dari situs resmi ADB, Selasa, kedua lembaga internasional akan menyediakan dana masing-masing senilai 2 miliar dolar AS dalam kesepakatan tersebut. Proyek-proyek yang akan dibiayai terutama proyek infrastruktur, termasuk irigasi, prasarana, dan sektor perkotaan. Sedangkan di beberapa negara tertentu, sektor pendidikan, kesehatan dan sektor lain berpeluang memperoleh pembiayaan dari kesepakatan tersebut "Kesepakatan itu sejalan dengan KTT Accra dan deklarasi internasional lainnya dalam rangka membangun efektifitas dan harmonisasi pembangunan," kata Vice President IDB, Amadou Cisse. "Selain itu, kesepakatan ini memungkinkan adanya `platform` baru dimana kedua institusi dapat menarik dana pihak ketiga dari investor di negara-negara anggota lainnya," kata Dirjen ADB untuk wilayah Asia Tengan dan Barat, Juan Miranda. "Kesepakatan ini konsisten dengan strategi 2020 ADB dan visi 1440 Hijriah IDB," kata Direktur IDB untuk Asia, Walid Abdelwahab. (*)

Copyright © ANTARA 2008