Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan asal India Nava Bharat Pte Ltd yang berniat mengakuisisi saham mayoritas Semen Kupang milik Bank Mandiri meminta waktu satu bulan untuk memastikan aksi korporasi tersebut. "Mereka minta waktu sekitar satu bulan lagi untuk pembelian tersebut," kata Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo seusai buka puasa bersama di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan, Semen Kupang awalnya merupakan anak dari Semen Gresik, karena adanya krisis keuangan, Bank Mandiri kemudian menyalurkan kredit. "Kita masuk sebagai langkah bagian penyelamatan Semen Kupang," katanya. Dari utang tersebut kemudian akan dikonversi menjadi saham, sehingga Mandiri menjadi pemilik mayoritas dari Semen Kupang tersebut. "Namun demikian pengelolaan Semen Kupang masih di bawah kementrian BUMN," katanya. Managing Director Corporate Banking Bank Mandiri, Riswinandi mengatakan, saham Bank Mandiri di perusahaan semen tersebut saat ini masih berbentuk utang dan saat ini masih dalam tahap valuasi nilai saham. "Piutang pokok kita di sana Rp394 miliar belum termasuk bunga dan denda, kita masih menunggu valuasi berapa besar piutang tersebut di konversi menjadi saham," katanya. Ia menambahkan, pihaknya tidak akan memberikan diskon utang terhadap Semen Kupang. "Tetap dihitung utang pokok, denda dan bunganya," katanya. Hingga saat ini, pihaknya belum bisa menyebutkan berapa angka pasti saham Bank Mandiri sekaligus nilainya. Untuk itu, hingga kini pihakny belum bisa menyebut berapa jumlah transaksi akuisisi tersebut. Akusisi Tunas Finance Sementara itu, Bank Mandiri akan menyelesaikan akuisisi terhadap 51 persen saham perusahaan pembiayaan Tunas Finance dalam waktu dekat ini. "Pada akhir bulan ini kita akan mengadakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS LB) untuk mengakuisisi 51 persen saham Tunas Finance," kata Agus.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008