Khar, Pakistan (ANTARA News) - Pesawat Pakistan Selasa membom markas gerilyawan yang menewaskan 14 gerilyawan dan pembom-mobil bunuh diri menyerang sebuah kamp pasukan keamanan yang menewaskan tiga tentara, pejabat militer mengatakan. Kekerasan itu tiba ketika komandan militer penting AS, Laksamana Mike Mullen, tiba di Pakistan, tempat serangan AS meningkat terhadap gerilyawan di sisi Pakistan dari perbatasan Afghanistan yang telah membuat marah Islamabad dan mengganggu hubungan antara sekutu itu. Para pejabat AS melihat gerilyawan Taliban dan pejuang terkait-al Qaida telah menggunakan wilayah suku etnik Pashtun di sisi Pakistan dari perbatasan itu sebagai batu loncatan bagi serangan ke Afghanistan. Pasukan Pakistan telah melancarkan serangan terhadap gerilyawan di dua bagian di Pakistan baratlaut itu Agustus dan pemerintah mengatakan ratusan orang telah tewas. Namun pemberontakan yang makin intensif di Afghanistan telah meningkatkan kekhawatiran pada prospeknya, mengadakan tekanan pada Pakistan untuk berbuat lebih banyak dan serangan lintas-perbatasan AS lagi terhadap militan. Mullen mengatakan bulan ini, ia tidak yakin pasukan Barat akan menang di Afghanistan dan ia "telah melihat strategi baru, lebih komprehensif" yang akan mengkaver kedua sisi perbatasan, yang mencakup daerah suku Pakistan. Pemerintah baru Pakistan telah mengikatkan dirinya dengan serangan pimpinan-AS terhadap militansi Islam meskipun itu sangat tidak populer. Namun pemerintah itu berkeberatan pada serangan lintas-perbatasan dan memprotes terhadap serangan darat berdarah ditunjang-helikopter oleh komando AS di Waziristan Selatan bulan ini. Ada lima serangan rudal AS bulan ini, yang menewaskan sejumlah gerilyawan dan warga sipil. Seorang jurubicara militer mengatakan Selasa, agresi melintasi perbatsan akan dihadapi. "Jika satu serangan dilakukan terhadap tentara kami, pos pemeriksaan kami, maka kami mencadangkan hak untuk membela mereka," kata jurubicara militer Mayor Jenderal Athar Abbas. Jet bom gerilyawan Beberapa pejabat keamanan Pakistan mengatakan serangan Senin oleh tentara Pakistan telah memaksa dua helikopter militer AS untuk kembali ke Afghanistan setelah pesawat itu melitas ke wilayah Pakistan, meskipun militer AS dan Pakistan membantahnya. Tidak ada laporan mengenai serangan AS di Pakistan Selasa dan presiden baru Pakistan, Asif Ali Zardari, mengatakan di London ia tidak yakin AS akan melakukan serangan lagi. Sementara itu, pesawat Pakistan telah membom gerilyawan al Qaida dan Taliban di tiga tempat di daerah Bajaur di Pakistan baratlaut ketika tentara darat menggeledah dari rumah ke rumah. Empatbelas gerilyawan dan satu tentara tewas, kata seorang jurubicara militer. Kemudian, seorang pembom mobil bunuh diri telah menyerang sebuah kamp militer di Lembah Swat, di provinsi North West Frontier. Gerilyawan lainnya kemudian menyerang kamp itu dengan geranat berpeluncur-roket. "Setelah bom-mobil itu, ada serangan fisik yang berhasil dipukul mundur," kata jurubicara militer Mayor Murad Khan. Tiga tentara tewas dan enam orang yang lain terluka. Zardari, yang dekat dengan AS, telah menghabiskan beberapa jam untuk pembicaraan dengan Perdana Menteri Inggris Gordon Brown dan Menlu David Miliband yang membicarakan situasi di perbatasan. Ketika ditanya apakah tentara Pakistan diperbolehkan untuk menyerang tentara AS jika mereka melakukan lagi serangan lintas-perbatasan, Zardari mengatakan pada wartawan di London: "Saya tidak memikirkan akan ada lagi (serangan)". Namun ia tidak merinci. Zardari terpilih menjadi presiden bulan ini untuk menggantikan sekutu setia AS Pervez Musharraf, seorang belas pemimpin militer yang mundur sebagai presiden bulan lalu di bawah ancaman pemakzulan, demikian Reuters.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008