Bangkok, (ANTARA News) - Partai Kekuatan Rakyat Thailand (PPP) bersama lima partai koalisi telah mengumumkan dukungan mereka bagi nominasi penjabat perdana menteri Somchai Wongsawat sebagai kepala pemerintahan baru. Dengan pengesahannya dari koalisi berkuasa, Somchai memandang ia akan ditetapkan sebagai perdana menteri saat Dewan Perwakilan Rakyat mengadakan sidang pada Rabu, demikian diwartakan TNA. PM Samak Sundaravej dipaksa meninggalkan jabatannya pada Selasa lalu karena Peradilan Konstitusional menyatakan ia bersalah melanggar konstitusi karena menerima bayaran dalam suatu acara televisi. Para pemimpin enam partai koalisi kembali menegaskan maksud mereka untuk tetap bersama dan telah mengumumkan rencana guna membentuk suatu pemerintahan baru menggantikan tujuh bulan pemerintahan pimpinan Samak Sundaravej. "Pemerintah tidak dibentuk untuk melindungi partai apa pun, namun dibentuk untuk melayani publik, dan saya akan melakukan hal terbaik saya untuk memecahkan persoalan yang sedang berlangsung," kata Somchai dalam suatu konferensi pers pada Selasa malam, yang didampingi para pemimpin dari lima partai koalisi tersebut. Somchai juga berjanji bahwa pemerintah baru itu akan membiarkan berlangsungnya peradilan yang melibatkan saudara sepupunya, yang juga mantan PM Thaksin Shinawatra. Pada Selasa pagi, Partai Demokrat mengatakan pihaknya telah menyerukan kepada PPP untuk meninjau kembali keputusannya karena Somchai bertalian dengan pengaruh Thaksin. Sementara itu, kelompok anti pemerintah Aliansi Rakyat untuk Demoktasi (PAD), yang menduduki Gedung Pemerintah sejak 26 Agustus, menyatakan mereka tidak menerima perdana menteri dari PPP. Kelompok itu berjanji untuk terus berunjuk rasa di Gedung Pemerintah hingga pemerintahan politik baru terbentuk.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008