Tolitoli (ANTARA News) - Kota Tolitoli di bagian utara Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Rabu petang dilanda banjir badang yang mengakibatkan ribuan rumah penduduk setempat teredam air keruh hingga setinggi di atas satu meter. Banjir yang disebabkan tingginya curah hujan sejak siang hari dan disertai meluapnya sejumlah sungai di sekitar kota itu merendam sebagian besar pemukiman penduduk dan kawasan perkantoran. Sedikit-dikitnya ada tiga kelurahan paling parah direndam banjir, yaitu Kelurahan Tuweley, Kelurahan Baru, dan Kelurahan Panasakan. Ketinggian air di kawasan-kawasan ini mencapai antara setengah hingga lebih satu meter. Bahkan, di seputaran Jalan H. Usman Binol di Kelurahan Baru terlihat ketinggian air sudah mencapai kepala orang dewasa. "Banyak warga setempat sudah mengungsi ke tempat-tempat ketinggian, karena khawatir Sungai Tuweley terus meluap dan semakin parah merendam rumah penduduk," kata Fatmah, penduduk Tuweley. Sementara itu, kawasan pusat perbelanjaan Malosong dan Bumi Harapan malam ini sepi dari pengunjung, bahkan sebagian besar toko sudah tutup sejak sore hari karena telah kemasukan banjir. Transaksi keuangan melalui ATM di Kantor BNI dan BRI Tolitoli dilaporkan juga tidak bisa lagi dilakukan, karena mesin-mesinnya teredam banjir akibat tingginya genangan air. "Dua jam lalu saya berusaha menarik uang tunai di ATM BNI untuk persiapan buka puasa, namun tidak bisa dilakukan karena mesinnya sudah teredam air," kata Ridwan, penduduk Kelurahan Panasakan. Ia menambahkan, sebagian besar ruas jalan di wilayah kota Tolitoli saat ini sepi dari lalulintas kendaraan, kecuali hanya terlihat "lautan banjir" yang menggenangi badan jalan dan rumah-rumah penduduk. Sementara itu, banyak masjid di dalam "Kota Cengkih" ini tidak melaksanakan sholat tarawih berjamaah, karena selain teredam air, juga sepi dari kunjungan umat Islam karena mereka terus bersiaga memantau perkembangan air yang ditimbulkan banjir. "Masjid di kelurahan kami tidak bisa lagi dipergunakan sholat tarawih, bahkan banyak penduduk di sini hingga malam ini masih terus memantau perkembangan banjir yang terus naik hingga mencapai lebih setengah meter," kata Ridwan menambahkan. Sementara itu, Bupati Tolitoli, HM Ma`ruf Bantilan, seusai berbuka puasa langsung menggelar rapat koordinasi dadakan dengan pejabat instansi terkait dan dihadiri anggota Muspida lainnya untuk membahas langkah-langkah yang diperlukan dalam mengatasi dampak yang ditimbulkan banjir bandang yang kedua kalinya terjadi sepanjang tahun 2008. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008