Jakarta (ANTARA) - Kapten Satria Muda Pertamina Jakarta Arki Dikania Wisnu menegaskan timnya masih mencari kepaduan di bawah asuhan pelatih anyar Milos Pejic serta kedatangan sejumlah pemain baru.

Pun demikian, ia menyatakan proses itu berkembang ke arah positif dibuktikan dengan kemenangan yang mereka petik atas Prawira Bandung dalam laga pertama Grup C Piala Presiden Bola Basket, ajang yang dijadikan turnamen pramusim Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2020, di GOR Sritex Arena, Solo, Rabu.

Baca juga: Arki pimpin Satria Muda atasi Prawira di Piala Presiden

"Hari ini gim pertama kami sebagai tim baru, bersama pelatih baru, lumayan ada progress dibandingkan pertandingan eksibisi, karena ini baru pertama kalinya," kata Arki ditemui selepas laga.

"Walaupun menangnya cukup jauh, tapi banyak hal yang harus dibenahi. Kami belum punya cukup kepercayaan satu sama lain, harus membangun kepaduan lagi, kalau cek statistik assist kami cuma delapan kali. Kurang sekali," ujarnya menambahkan.

Pun demikian, ia menilai ada peningkatan positif dari sektor pertahanan yang turut berperan memaksa akurasi tembakan terbuka para pemain Prawira di laga itu hanya mencapai 23 persen.

"Dari kemarin pelatih menekankan defense harus lebih baik. Itu agak mendingan hari ini, tapi pasti ada yang masih harus diperbaiki," katanya.

Arki menyumbangkan 21 poin dalam kemenangan tersebut, 10 di antaranya dari kesempatan lemparan bebas, namun tingkat akurasi tembakan terbukanya mencapai 45,5 persen, melampaui 39,1 persen keseluruhan Satria Muda.

Baca juga: Hasil undian Piala Presiden Bola Basket, tiga tim playoff IBL segrup

Sang kapten juga turut memuji kontribusi dua pemain anyar Satria Muda yakni AA Ngurah Wisnu Budidharma dan Bima Risky Ardiansyah yang dinilainya dihadapkan pada situasi berbeda dibandingkan ketika masih membela BTN CLS Knights di Liga Bola Basket ASEAN (ABL) dua musim terakhir.

"Jelas mereka butuh adaptasi, kita juga begitu ke mereka. Assist kurang salah satu bukti bahwa kita masih harus belajar bola-bola apa yang mereka sukai dan sebagainya," ujar Arki.

Wisnu di laga itu turut memberikan kontribusi besar berupa 12 poin dan lima rebound, sedangkan Bima yang jadi pencetak angka pembuka laga lewat tembakan tripoin berakhir dengan tiga poin itu saja disertai tiga rebound, empat assist dan dua kali steal.
Pelatih kepala Satria Muda Pertamina Jakarta, Milos Pejic, saat mendampingi timnya menghadapi Prawira Bandung dalam laga Piala Presiden Bola Basket di GOR Sritex Arena, Solo, Rabu (20/11/2019). (ANTARA/Gilang Galiartha)

Milos Pejic puas

Sementara itu juru taktik Satria Muda yang baru, Milos Pejic, mengaku cukup puas atas hasil laga resmi pertamanya bersama tim yang punya tradisi juara tersebut.

Bagi pelatih asal Serbia itu, untuk sebuah laga resmi pertama bukan waktunya melakukan ulasan mengenai sejauh mana para pemain Satria Muda bisa menerapkan filosofi permainan yang diinginkannya.

"Ini masih awal, tidak perlu bicara soal hal-hal rumit dulu lah," katanya.

"Untuk sebuah awalan, sebuah pertandingan resmi pertama, dengan kondisi roster yang ada. Ini bagus. Tidak jelek," ujar Pejic menambahkan.

Baca juga: Menpora resmikan pembukaan Piala Presiden Bola Basket

Pun demikian ia mengakui masih ada banyak hal yang harus ditingkatkan para pemain Satria Muda. Salah satu yang mencolok adalah sektor rebound.

Sepanjang laga statistik mencatat Satria Muda yang memiliki kemenangan cukup telak cuma mengamankan 37 rebound atau sembilan kali lebih sedikit dibandingkan Prawira.

"Kami menang, tapi rebound kalah jauh. Masih belum ideal, harus ditingkatkan lagi," pungkasnya.

Satria Muda punya kesempatan beristirahat satu hari dengan menduduki puncak klasemen Grup C dengan kesempatan lolos ke semifinal cukup terbuka.

Mereka baru melantai lagi pada Jumat (22/11) menghadapi tim anyar Louvre Surabaya.

Baca juga: Kalah dalam kondisi tak ideal, perjuangan pemain Hangtuah diapresiasi

Baca juga: Menang relatif mudah, Pelita Jaya mau nikmati gim kedua Piala Presiden

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019