Jakarta (ANTARA News) - Mabes TNI Angkatan Udara menambah satu batalyon Korps Pasukan Khas (Korps Paskhas), guna mengoptimalkan pelaksanaan tugas pokok Korps Paskhas sebagai salah satu komando utama sesuai tantangan dan ancaman yang dihadapi. Satu batalyon baru tersebut adalah Batalyon 467 Paskhas "Hardha Dedali" yang merupakan peningkatan status dari Flight C BS Paskhas, berdasarkan Peraturan Kasau /41/VII/2008 tertanggal 9 Juli 2008, kata Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Subandrio di Jakarta, Kamis. Berbicara usai memimpin upacara peresmian batalyon tersebut, ia mengatakan, pembentukan atau peningkatan status satuan di Korps Paskhas tersebut, akan bertambah menjadi 10 batalyon. "Penambahan itu akan dilakukan secara bertahap sesuai anggaran yang ada. Setelah satu batalyon ini, akan dibentuk lagi di Biak, Medan dan Kupang atau Yogyakarta," katanya. Tentang kebutuhan personel, Kasau mengatakan, setiap tahun TNI AU mendidik sekitar 400 hingga 450 personel Paskhas. "Ya.. kebutuhan pendidikan itu juga disesuaikan dengan anggaran tersedia," katanya. Selain penambahan batalyon, sesuai Peraturan Kasau /53/VIII/2008 tertanggal 13 Agustus 2008 tentang Penyempurnaan Pokok-Pokok Organisasi dan Prosedur Korps Paskhas TNI AU, maka penyebutan "skadron" menjadi "batalyon". Korps Paskhas adalah kotama (komando utama) pembinaan TNI AU yang langsung berada di bawah Kasau yang bertugas membina kekuatan dan kemampuan Paskhas dalam pertahanan pangkalan, alat utama sistem senjata, instalasi Angkatan Udara, Pengendalian Pangkalan Udara Depan, Pengendalian Tempur, SAR Tempur serta operasi lain sesuai kebijakan Panglima TNI. Sementara itu Komandan Korps Paskhas Komandan Korps Paskhas TNI-AU Kolonel Pasukan Harry Budiono mengatakan, dengan peningkatan status tersebut maka akan lebih efektif dan efisien melakukan pembinaan, penggelaran pasukan, dan memiliki parameter yang jelas, untuk pertahanan darat, serangan darat, operasi khusus, operasi matra udara. "Sebagai bagian dari Angkatan Udara, Paskhas dituntut untuk memiliki kemampuan tempur darat, pertahanan darat, pertahanan udara, kemampuan khusus dan matra udara. Ini akan dilakukan lebih efektif dan efisien, berdasar parameter yang lebih jelas," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008