Jakarta (ANTARA News) - Di tengah kekacauan pasar saham global, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, ditutup justru naik 17,779 poin (1,0%) ke level 1.787,673. Indeks 45 saham terlikuid LQ45 ditutup naik 5,632 poin (1,59%) menjadi 360,724. Analis Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas Paradomuan Sihombing mengatakan, penurunan tajam hingga menyentuh level 1.500 pada perdagangan sebelumnya, memotivasi invetor untuk kembali mengambil posisi beli. Naiknya kembali harga minyak dunia menjadi 97 dolar AS per barel menyusul laporan cadangan minyak AS, juga memberikan sentimen positif di BEI. Kedua faktor itu yang antara lain membuat indeks BEI bisa bertahan dari sentimen negatif melemahnya bursa dunia menyusul bailout AIG oleh pemerintah AS. Bursa regional sebagian besar ditutup turun terpengaruh krisis keuangan di AS. Indeks Hang Seng bursa Hongkong melemah 4,72 poin (0,03 persen) ke level 17.332,46 dan indeks Straits Times bursa Singapura terkikis 0,08 poin ke posisi 2.419,21. Dari keseluruhan saham aktif, 97 saham ditutup melemah, 67 saham naik, dan 75 tidak berubah harganya. Dari 89.091 kali transaksi yang terjadi, tercatat 4,032 miliar saham berpindah tangan dengan nilai Rp4,285 triliun. Aneka Tambang naik Rp230 ke Rp1.460, Timah menguat Rp120 menjadi 1.520, Perusahaan Gas Negara terangkat Rp140 ke posisi Rp2.150, Bakrie Plantations terdongkrak Rp70 ke harga Rp770, Tambang Batubara Bukit Asam melonjak Rp700 menjadi Rp9.600, London Sumatera melangkah Rp425 ke harga Rp3.550 dan Indosat naik Rp50 menjadi Rp6.150. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008