Jakarta (ANTARA) - Konsumsi protein tinggi memang dapat membantu menurunkan berat badan dan mengembangkan massa otot tanpa lemak. Tapi, konsumsi protein terlalu banyak bisa berujung negatif bagi kesehatan, salah satunya membahayakan ginjal.

Para peneliti, seperti dilansir Medical Daily, dikutip Jumat, menemukan diet tinggi protein bisa membuat ginjal tidak lagi berfungsi dengan normal, terutama pada penderita diabetes atau orang yang mengalami obesitas.

"Diet tinggi protein menginduksi hiperfiltrasi glomerulus, yang, menurut pengetahuan kami, dapat meningkatkan penyakit ginjal kronis tingkat rendah yang sudah ada sebelumnya. Kondisi itu sering terjadi pada orang dengan diabetes," kata Denis Fouque, salah satu peneliti.

Baca juga: Protein tinggi bisa turunkan berat badan

Para peneliti mengatakan semakin tinggi asupan, semakin cepat menyebabkan penurunan fungsi ginjal.

Studi terbaru, dalam jurnal Nephrology Dialysis Transplantation, mendukung studi sebelumnya yang mengeksplorasi efek diet protein tinggi.

Para ahli kesehatan menyarankan pasien penyakit ginjal kronis tahap awal harus mengambil diet rendah protein untuk menjaga kesehatan ginjal mereka.

Baca juga: Asupan protein saat sarapan bikin langsing

Mereka mungkin memiliki risiko komplikasi tertinggi. Tapi pada umumnya, orang-orang tidak menyadari kondisi mereka dan mengikuti diet protein tinggi karena tren.

Orang dengan diabetes tipe dua juga berisiko terganggu fungsi ginjalnya. Sekitar 30 persen pasien diabetes juga memiliki penyakit ginjal kronis dan mereka mungkin mengonsumsi lebih banyak protein untuk mengatur berat badan.

Namun, studi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan perbedaan antara protein dari makanan hewani atau nabati.

Baca juga: Miss Universe 2012 diet protein agar tetap langsing

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019