Panmunjom, Korea (ANTARA News) - Korea Utara siap membuka kembali reaktor nuklir Yongbyon, di tengah kebuntuan perundingan perlucutan senjata internasional, seorang pejabat Pyongyang menyatakan Panmunjom, Jumat. "Kami membuat berbagai persiapan secara cermat untuk merestorasi (fasilitas nuklir tersebut)," kata pejabat Kementerian Luar Negeri Hyon Hak-Bong. "Anda boleh saja bicara bahwa kami telah mulai bekerja kembali untuk memulihkan reaktor tersebut," katanya kepada wartawan di desa gencatan senjata perbatasan Panmunjom, sebelum dimulai perundingan antara kedua Korea mengenai bantuan energi. Korea Utara mengatakan bulan lalu bahwa pihaknya telah menghentikan penutupan reaktor penghasil plutonium dan pabrik lain serta akan mempertimbangkan pemulihan kembali fasilitas-fasilitas tersebut, sebagai protes terhadap penolakan Washington untuk mencoret Korea Utara dari daftar hitam terorisme. Para mitra perundingan Korea Utara telah melaporkan bahwa peralatan-peralatan reaktor nuklir tersebut telah dibawa kembali ke tempatnya semula. Ditanya oleh para wartwan kapan reaktor nuklir tersebut akan dimulai kembali, Hyon menjawab: "Anda akan segera tahu." Hyon, Wakil Ketua Biro Amerika Serikat di Kementerian Luar Negeri, tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai hal itu. Sebagai bagian perjanjian perlucutan senjata untuk bantuan enam negara, Korea Utara November lalu telah menutup fasilitas nuklirnya di Yongbyon. Sebagai balasannya, kelima mitra perundingannya - Korea Selatan, AS, Jepang, China dan Rusia - berjanji akan memberikan satu juta ton minyak bakar berat atau setara dengan bantuan energi itu kepada negara komunis tersebut. Pada Juni lalu, Korea Utara menyampaikan daftar program dan fasilitas-fasilitas nuklirnya dan AS mulai memproses pencoretannya dari daftar hitam terorisme. Tetapi Washington mengatakan, bahwa pihaknya tidak akan melakukan langkah terakhir sampai Korea Utara setuju mengenai cara-cara memverifikasi deklarasi nuklir itu. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008