Jakarta (ANTARA News) - Partai Karya Perjuangan (Pakar Pangan) mengaku sedang melakukan pendekatan terhadap warga Nahdliyyin yang memiliki suara potensial pada Pemilu dan Pilpres 2009 mendatang, antara lain dengan upaya mendekati adik kandung Gus Dur, Solahuddin Wahid (Gus Solah) yang juga tokoh berpengaruh di kalangan Nahdlatul Ulama (NU). "Pakar Pangan sangat mengharapkan dukungan NU, agar nama M Yasin (Sekjen Wantanas) yang belum lama ini diusung Pakar Pangan sebagai capres 2009, red) melekat di hati kaum nahdliyin," kata Ketua Umum DPN Pakar Pangan Jackson Kumaat di kantornya, di Jakarta, Sabtu. Jackson mengatakan hal itu, setelah sebelumnya memfasilitasi pertemuan antara Gus Solah dengan M Yasin, demikian keterangan tertulis Pakar Pangan. Jackson mengatakan, untuk meraih dukungan yang luas dari lapisan masyarakat, maka pihaknya juga berupaya menjalin komunikasi yang intensif kepada semua golongan termasuk tokoh ormas, maupun pemuda maupun kalangan mahasiswa. Ia juga mendukung inisiatif jajaran pengurus Pakar Pangan yang usianya relatif muda, untuk mempertemukan Yasin dan Gus Solah, guna menyatukan visi sekaligus mengurangi perbedaan. "Kami percaya, silaturahmi ini tidak akan menjadi yang pertama dan terakhir, karena untuk menciptakan pemimpin yang berani dan kuat, harus dimulai dari sekarang," ujarnya. Sebelumnya diberitakan, M Yasin dan Gus Solah juga hadir sebagai pembicara diskusi, yang digelar oleh PB PMII di TIM Jakarta Rabu (17/9). Namun Jackson yang juga mantan aktivis Forkot 98 ini enggan berkomentar secara detail, apakah kedatangan Gus Solah ada kaitannya dengan pencolan capres/cawapres atau tidak. Menurut Jackson, kehadiran Gus Solah adalah salah satu bukti, bahwa partai berlambang Beringin Merah ini, dapat menerima tokoh dari latar belakang apa pun. Sementara itu, M Yasin enggan berkomentar tentang pencarian cawapres Pakar Pangan. Menurut militer aktif yang pensiun 5 Oktober mendatang ini, dirinya siap tampil sebagai warga sipil yang terjun di dunia politik, setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso menandatangani surat pensiun dari Wantanas . Di kesempatan yang sama, Gus Solah tertawa ketika ditanya soal topik pembicaraan mereka di kantor Pakar Pangan. Gus Solah beralasan, sebagai nahdliyin, maka dirinya terbiasa melakukan silaturahmi ke mana pun, untuk mempererat persahabatan dan menghindari permusuhan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008