Batang (ANTARA News) - Sedikitnya 14 lokasi perlintasan kereta api (KA) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah rawan kecelakaan karena hampir semuanya tidak ada palang pintunya. "Dari 17 perlintasan kereta api di Kabupaten Batang, hanya tiga perlintasan yang berpalang pintu, sedangkan lainnya dibiarkan terbuka," kata Kepala Kantor Perhubungan Kabupaten Batang Kusnadi, Sabtu. Ia mengatakan untuk menekan angka kecelakaan di perlintasan KA, pihaknya akan menempatkan petugas jaga di semua perlintasan yang tidak berpalang pintu. "Penjagaan di perlintasan kereta api akan kami lakukan mulai H-7 sampai H+7 lebaran, karena diperkirakan arus lalulintas akan padat," katanya. Menurut dia, selama ini kecelakaan kereta api yang terjadi di Kabupaten Batang tidak hanya di lokasi perlintasan tanpa palang pintu, tetapi juga di daerah yang lokasinya berkelak-kelok seperti Ujungnegoro dan Kandeman. "Di daerah itu, kereta api mudah anjlok karena lokasinya berkelak-kelok dan tanahnya labil," katanya. Subandi, seorang warga Ujungnegoro mengatakan warga yang tinggal di sekitar perlintasan kereta api sudah meminta kepada dinas terkait agar segera memasang palang pintu, karena arus lalulintas kendaraan di perlintasan tersebut cukup padat. "Namun, hingga kini belum terealisasi, sehingga kami bosan untuk melapor lagi, padahal belum lama ini di perlintasan itu terjadi kecelakaan, dan korbannya tiga orang tewas," katanya. (*)

Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2008