Jakarta (ANTARA News) - Partai Republika Nusantara (RepublikaN) akan mengusung Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai calon presiden pada Pemilu 2009. Anggota Pimpinan Presidium Partai RepublikaN Dr Muslim Abdurrahman di Jakarta, Minggu, menilai Sultan merupakan calon paling potensial memenangkan pemilihan presiden dibandingkan sejumlah calon lain. Mantan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyebut sejumlah kelebihan Sultan antara lain salah satu tokoh reformasi yang memiliki kontribusi besar saat reformasi 1998. "Kami ingin mengusung calon presiden yang memiliki integritas tinggi, yang tidak berteriak-teriak mengiklankan diri di telvisi. Karena memang cara iklan itu tidak patut, masak mau jadi pemimpin harus mengiklankan diri," katanya seusai acara peluncuran nomor urut 21 milik Partai RepublikaN untuk Pemilu 2009. Muslim Abdurrahman mengatakan partainya belum secara resmi menyampaikan pencalonan itu langsung kepada Sultan. "Baru `main mata`," katanya. Partai RepublikaN juga belum memutuskan siapa yang akan mendampingi Sultan sebagai calon wakil presiden, katanya. Sementara itu saat berpidato pada peluncuran "RepublikaN 21", Muslim optimistis partainya mampu meraih 10 persen bahkan lebih pada Pemilu 2009. Pada acara yang dihadiri ratusan kader dan simpatisan serta para calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dan DPRD DKI Jakarta itu, Muslim minta para caleg partainya mengusung perubahan besar di Tanah Air jika terpilih sebagai anggota legislatif. "Caleg RepublikaN harus bisa membawa perubahan ke arah yang baik bagi bangsa Indonesia. Kalau tidak bisa, lebih baik dari sekarang mundur sebagai caleg," katanya menegaskan. Ia mengatakan, saat ini kemajuan demokrasi lebih cepat dibandingkan dengan kemajuan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Lima "Ketua Umum" Berbeda dengan partai lain, Partai RepublikaN memiliki lima orang "ketua umum" dalam Pimpinan Presidium. Selain Muslim Abdurrahman, empat pimpinan Presidium lainnya adalah Letjen Purn Syahrir MS (mantan Danjen Kopassus), Murphy Hutagalung (tokoh Masyarakat Transportasi), Orie Andari Sutadji (mantan Dirut PT Askes), dan Sudharto (aktivis pendidikan). Untuk saat ini Ketua Presidium adalah Syahrir MS. Dalam pidato pada acara tersebut, Syahrir MS mengatakan, bentuk presidium merupakan wujud kerja kolektif kepemimpinan partai sehingga terhindar dari pola "one man show" atau pola "kejuraganan" dalam partai. Dengan demikian, katanya, pola kepemimpinan bersama itu dapat meminimalisasi kepentingan kekuasaan, dapat mengawal amanah para pendiri, dan dapat memenuhi harapan masyarakat luas. Pengurus DPP Partai RepublikaN, katanya, juga tidak diperkenankan menjadi caleg. Selain itu, para caleg juga akan mendapat program pelatihan dan penempaan moral ESQ (Emotional Spiritual Quotient) secara berkelanjutan sejak ditetapkan sebagai caleg. Calon yang terpilih menjadi anggota legislatif dari Partai RepublikaN wajib menjalankan sistem manajemen mutu berbasis ISO 9000-2001 agar kinerjanya bisa terukur dan dapat dinilai oleh partai, katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008