Jakarta (ANTARA News) - Acara di Istana Negara pada Minggu sore ini agak berbeda dari biasanya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengundang keluarga dan kerabat dekatnya untuk mengikuti acara sukuran selapanan cucu pertamanya Almira Tunggadewi Yudhoyono. Bertempat di sisi utara Istana Negara Jakarta, dengan beralaskan karpet sholat merah sekitar 100 orang keluarga dan kerabat presiden duduk bersila mengikuti acara yang lebih bernuansa Islam dibanding ritual selapanan dalam adat Jawa. Semua keluarga Presiden Yudhoyono terlihat hadir termasuk Ibu dari Presiden, Siti Habibah. Sementara keluarga Aulia Pohan ayah dari Anissa Pohan juga hadir bersama kerabat lainnya. Sedangkan menteri kabinet yang terlihat hadir hanya Mensesneg Hatta Rajasa dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. Setelah pembacaan surat Ar Rahman bersama-sama, upacara selapanan ditandai dengan pemotongan rambut Aira panggilan Almira oleh sang ayah Agus Harimurti diikuti oleh Presiden Yudhoyono, Ibu Ani Yudhoyono, Aulia Pohan dan Ibu Aulia Pohan. Dalam kesempatan itu, Agus Harimurti menyampaikan bahwa acara selapanan ini sebagai anjuran agama untuk selalu bersyukur atas rejeki dan pemberian yang diberikan Tuhan serta kaitan dengan budaya Jawa agar selalu diberikan kesehatan jasmani dan rohani pada si anak. Agus mengatakan setelah acara selapanan ini, dia dan istrinya akan membawa Aira ke rumah dinasnya di markas batalyon infantri 305 Karawang. "Bulan puasa seperti ini sepi sekali kalau jauh dari istri dan anak. Jadi saya meminta ijin presiden untuk membawa Aira setelah acara ini," katanya. Agus juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas perhatian terhadap Aira yang sejak lahir 17 Agustus lalu tumbuh sehat dengan berat tubuh yang bertambah daru 2,8 kh menjadi 4,5 kg dan panjang tubuh yang bertambah dari 48 cm menjadi 55 cm. Upacara selapanan merupakan suatu upacara yang menandai bahwa bayi telah berumur selapan (tiga puluh lima hari). Hitungan selapan itulah yang menandai bahwa hari itulah hari weton si bayi. Upacara selapanan didahului dengan upacara parasan. Parasan berasal dari kata paras yang berarti cukur. Parasan dilakukan pertama kali oleh ayah si bayi kemudian para sesepuh.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008