Oleh Mulyana Serang (ANTARA News) - PT Indonesian Persero menjelang Idul Fitri 1429 Hijriyah (H)memasyarakatkan penerapan tiket elektronik yang menjadi proyek percontohan di Pelabuhan Merak. "Namun, kami masih menunggu waktu tepat pengoperasiannya agar tidak mengganggu arus mudik lebaran," kata Direktur Utama PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesian, Ferry Bambang Soerdjanto, saat memantau kesiapan pelayanan arus mudik di ASDP Merak bersama Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Sofyan A. Djalil, Minggu (21/9). Bambang mengatakan, tiket elektronik diterapkan sebagai implementasi program trasformasi bisnis yang sedang dilakukan Badan Usaha Milik Negara tersebut. Pelabuhan Merak merupakan pintu utama yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera, sehingga tingkat kepadatan penumpang di sana saat puncak arus mudik lebaran menyebabkan kemacetan dan penumpukan. Upaya pembenahan jangka panjang yang dilakukan ASDP di Pelabuhan Merak, salah satunya berupa penerapan tiket elektronik yang diharapkan mampu menekan kerugian dan mengembalikan pendapatan perusahaan yang hilang akibat penyimpangan yang dilakukan oknum petugas maupun para calo. Para oknum tersebut biasanya memanfaatkan situasi kepanikan penumpangan dengan menjual tiket dengan harga yang lebih tinggi. Bahkan, ada tiket yang sudah dipakai, dijual kembali kepada para pelanggan, terutama para sopir truk yang rutin menyeberang. Dengan tiket elektronik tersebut, pihak ASDP merasa yakin tindakan manipulasi yang bisa merugikan pengguna jasa dan juga pihak ASDP, tidak akan terjadi lagi. Hal lain yang dilakukan ASDP Merak ialah menambah alat keselamatan di dalam kapal serta meningkatkan kualitas pelayanan di pelabuhan dengan mengganti semua petugas kebersihan dan pengamanan lama dengan petugas baru. Juga mengganti seragam operasional baru dengan warna berlatar biru dengan moto "Bangga Menyatukan Bangsa". "Saya upayakan tahun ini kebersihan di Pelabuhan lebih baik dan lebih nyaman. Bahkan, sekarang masuk WC sudah tidak bayar lagi," kata Bambang menegaskan. Bambang mengatakan, momentum lebaran tahun 2008 merupakan waktu yang tepat bagi ASDP untuk menunjukan upaya perbaikan kepada masyarakat pengguna jasa transportasi laut. Untuk jangka panjang, menurut Bambang, ia berangan-angan Pelabuhan Merak dan semua pelabuhan yang dimiliki PT Indonesian Ferry menjadi pelabuhan bertaraf Internasional, seperti di Pelabuhan Singapura. Untuk itu, salah satu langkah yang dimulai dalam menghadapi angkutan lebaran 2008, di sana diterapkan "Traffic Management System" berbasis Informasi Teknologi (TI) dalam menjalankan sistem pengoperasian dan fasilitas penunjang lainnya, baik di pelabuhan maupun di dalam kapal. Salah satu di antaranya membuat dan mengoperasikan pusat komando yang memantau semua aktivitas di kapal yang telah dipasingi GPS dan CCTV. Menghadapi arus mudik lebaran tahun ini, ASDP Merak juga mengantisipasi berbagai kemungkinan terkait lonjakan penumpang pada puncak arus mudik, terutama kendaraan roda dua yang diperkirakan akan mengalami peningkatan 18 persen dari tahun sebelumnya. Strategi yang dilakukan untuk mengantisipasi antrean kendaraan roda tersebut antara lain, menyiapkan jalur khusus kendaraan roda dua dengan kapal khusus di dermaga empat. Di jalur khusus kendaraan roda dua tersebut akan disediakan tenda ukuran 100 meter kali 6 meter yang dilengkapi kipas angin dan semprotan uap air agar penumpang tidak terlalu kepanasan saat antre membeli tiket dan menunggu masuk ke kapal. Mengantisipasi antrean kendaraan saat pembelian tiket, ASDP Merak membuat delapan gerbang loket baru untuk jalur kendaraan, memasang dua monitor informasi jadwal keberangkatan dan kedatangan kapal di gerbang loket tersebut serta pemasangan alat "hitung mundur" dan sirine, untuk memberitahukan agar kapal tidak melebihi batas waktu saat muat bongkar di dermaga. "Angkutan lebaran tahun ini, ada 25 kapal yang benar-benar siap dioperasikan dengan 88 trip per hari. Kapal yang disiapkan ASDP Merak seluruhnya ada 29 kapal," kata Bambang. ASDP Merak juga mempersiapkan pemasangan sistem informasi yang dipasang di Gerbang Tol Cikupa dan di Jalan Tol KM 82. Sistem itu untuk memberikan informasi lebih dini kepada calon pemakai jasa penyeberangan dan juga operator di Pelabuhan tentang situasi kepadatan arus kendaran di Pelabuhan maupun kendaran yang masuk ke jalan tol. Dengan sistem informasi ini, calon pengguna jasa penyeberangan diharapkan bisa melakukan penyesuaian sebelum mereka terjebak dalam antrean kendaraan, yakni dengan cara mengubah rute, memperpanjang jarak tempuh, memperlambat laju kendaraan atau menunda keberangkatan. Seorang penumpang tujuan Pasar Kalianda Lampung Nawawi (50) sudah merasakan apa yang dijanjikan pihak ASDP. Ia mengatakan, pada mudik tahun ini pelayan di Pelabuhan Merak lebih baik dibanding tahun sebelumnya, terutama keamanan dan kebersihan di areal pelabuhan dan di dalam kapal. "Mudik tahun ini pelayanannya lebih baik, di pelabuhan terlihat lebih bersih dan lebih nyaman," kata pemudik dari Bojonegara Serang itu, saat ditemui di kelas ekonomi Kapal Jatra I milik ASDP. (*)

Oleh
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008