Jakarta (ANTARA News) - Lewis Hamilton kecewa tetapi tidak merasa tertekan setelah pengadilan menolak naik banding McLaren atas keputusan sanksi terhadap pimpinan klasemen Formula Satu (F1) itu di Belgia GP. Keputusan itu menyebabkan pembalap berusia 23 tahun dari Inggris itu terpaut hanya satu poin dengan pembalap Ferrari, Felipe Massa, dengan sisa empat perlombaan lagi musim ini. Badan otomotif dunia Federasi Automobil Ingternasional (FIA) mengatakan, dewan peradilan yang terdiri atas lima hakim memutuskan bahwa naik banding itu "tidak dapat diterima" setelah Hamilton menjelaskan versi kejadian itu di Paris, Senin. "Pada Artikel 152 Kode Sport Internasional menyebutkan bahwa pembalap yang mengemudi dan mendapat penalti tidak dengan mudah melakukan naik banding," tambah FIA. Hamilton diturunkan dari posisi juara pertama ke urutan ketiga di Spa-Francorchamps pada perlombaan 7 September karena memotong "chicane" dan akan mengikuti perlombaan Singapura GP Minggu ini dengan mengantungi 78 poin sedangkan Massa 77. Jika naik banding McLaren diterima, Hamilton akan mendapat angka tujuh poin lebih banyak. "Saat ini yang ingin saya lakukan, melupakan masalah itu dan akan mengemudi dengan baik dalam perlombaan mendatang. Kami pembalap, kami menyukai kompetisi dan kami berusaha untuk melewati lawan," katanya. "Menyalip lawan merupakan pekerjaan susah dan rasanya hebat bila mampu melakukan manuver melewati lawan. Bila hal itu menyenangkan bagi penonton dan pemirsa televisi, maka hal itu harus dilakukan." Tak berkomentar Juru bicara Ferrari mengatakan, tim Italia itu tidak akan mengomentari apa paun atas putusan itu. Lomba yang diadakan di Spa itu mendebarkan tetapi ketegangan surut seketika saat panitia menyatakan Hamilton mendapat keuntungan dengan memotong jalan pada belokan (chicane) Bus Stop ketika sedang berduel dengan pembalap Ferrari Kimi Raikkonen untuk menentukan posisi terdepan mendekati akhir perlombaan. Panitia menjatuhkan penalti dengan menambah waktu 25 detik pada catatan waktu Hamilton sehingga pembalap yang seharusnya menempati podium pertama itu melorot ke urutan ketiga. Massa, yang berada di urutan kedua, dihadiahi kemenangannya yang kelima pada musim ini. Hamilton, yang sempat tercecer sebelum mengambil alih kembali posisi terdepan di tikungan berikutnya, mengatakan pada pengadilan di Paris bahwa ia merasa sudah melakukan pekerjaan sesuai dengan peraturan. McLaren juga mengatakan kepada pengadilan bahwa pengawas lomba juga tidak ada memberi tanda kepada Hamilton bahwa ia melakukan hal yang melanggar peraturan. "Kami amat kecewa dengan keputusan ini dan harus menerimanya dengan tidak mendapat inti permasalahan dari naik banding yang kami ajukan," kata Ketua Eksekutif McLaren Martin Whitmarsh. "Tidak ada seorang pun yang menginginkan memenangi grands prix di pengadilan tetapi kami merasa Lewis menang di Belgia Grand Prix, di lintasan, dalam adu kecepatan yang menegangkan," katanya. "Tim legal kami serta saksi mata sudah menjelaskan hal ini dan kami yakin naik banding kami itu harus diterima Pengadilan Naik Banding Pengadilan Internasional FIA," tambahnya. Hamilton tiba di Singapura, Selasa, dan ia bercanda dan berbicara dengan para pendukungnya saat meyaksikan anak-anak memainkan simulasi F1 di salah satu tempat di pusat perbelanjaan. Dengan mengenakan kemeja abu-abu, pembalap itu mengatakan kepada khalayak bahwa ia sedang fokus kepada perlombaan pertama malam hari yang akan diikutinya Minggu ini. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008