Semarang (ANTARA News) - Pengawalan pemudik bersepeda motor saat arus mudik dan balik Lebaran 2008 dinilai justru membahayakan para pemudik sendiri dan pengguna jalan yang lain. "Pengawalan pemudik bersepeda motor belum tentu lebih menguntungkan, justru malah bisa membahayakan mereka," kata Wakapolda Jawa Tengah, Brigjen Pol Adang Rochjana, di Semarang, Rabu. Pengawalan pemudik bersepeda motor yang berjumlah besar nantinya akan melaju dengan kecepatan tinggi karena mendapat prioritas. Kondisi ini, menurut dia, justru membahayakan mereka karena keterbatasan kendaraan bermotor yang digunakan pemudik, termasuk kondisi fisik mereka. Ia mengatakan, dalam mengendarai sepeda motor membutuhkan konsentrasi. Jika terjadi sesuatu dengan salah satu pemudik, tentunya akan berdampak terhadap pengendara yang lain. Oleh karena itu, ia mengimbau para pemudik bersepeda motor untuk mempertimbangkan matang kondisi dan kemampuan kendaraan yang akan digunakan. Ia mengatakan, dalam pengamanan angkutan Lebaran 2008, Polda Jateng menyiapkan sebanyak 248 posko pengamanan yang tersebar di berbagai jalur utama mudik. Posko ini, lanjut dia, juga berfungsi sebagai tempat peristirahatan atau "rest area" para pemudik. Namun, kata dia, untuk memberi kesempatan para pemudik agar lebih sering istirahat saat perjalanan, Polda Jateng memanfaatkan masjid di jalur utama mudik sebagai lokasi "rest area". "Masjid memiliki kelengkapan yang cukup memadai bagi para pemudik untuk beristirahat," katanya.(*) (T.PK-ICS/B/H010/H010) 24-09-2008 17:01:37 NNNN

Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2008