Baquba, Irak, (ANTARA News) - Orang-orang bersenjata menyerang dan membunuh 12 polisi dan delapan gerilyawan penentang Al-Qaeda di provinsi Diyala sebelah utara Baghdad, Rabu. Sebagaimana dilaporkan AFP, kelompok orang bersenjata itu melancarkan serangan sekitar pukul 15.30 waktu setempat (pukul 19.30 WIB) di desa Al-Dulaimat di Diyala yang beribukotakan Baquba, kata seorang pejabat keamanan. Ia menyatakan, polisi dan gerilyawan anti-Qaeda sedang berkumpul di desa itu ketika mereka diserang oleh kelompok orang bersenjata itu. Dokter Ahmed Fuad dari rumah sakit Baquba mengkonfirmasi bahwa mereka telah menerima 20 mayat. "Mayat-mayat itu berlubang-lubang peluru," katanya kepada AFP. Pejabat keamanan itu mengatakan, daerah sekitar desa itu sudah lama menjadi markas Al-Qaeda. Ia mengatakan, para polisi yang tewas itu mencakup tiga perwira -- seorang kolonel, seorang letnan kolonel dan seorang kapten. Serangan itu terjadi ketika detesemen kepolisian ditempatkan di desa itu untuk mengambil bagian dalam penyerbuan terhadap militan Al-Qaeda bersama kelompok sekutu mereka, Sahwa, atau Dewan Kebangkitan. "Mereka berada dalam tiga kendaraan ketika sejumlah orang bersenjata menyerang dan membunuh mereka semua," kata pejabat itu. Diyala merupakan daerah paling berbahaya diantara 18 provinsi Irak meski pasukan keamanan dukungan AS melancarkan ofensif terhadap Al-Qaeda dan gerilyawan lain pada Mei. Provinsi itu dilanda gelombang serangan bom bunuh diri, beberapa diantaranya dilakukan oleh wanita, dan pihak berwenang menuduh kelompok jihad bertanggung jawab atas serangan-serangan itu. Pada 15 September, seorang wanita penyerang bom bunuh diri meledakkan dirinya dalam kerumunan massa selama acara makan di kota Balad Druz di Diyala, menewaskan 22 orang dan menecderai puluhan lain. Beberapa hari sebelum meninggalkan Irak bulan ini, panglima pasukan AS Jendral David Petraeus mengatakan kepada AFP, Al-Qaeda masih mampu melancarkan serangan-serangan mematikan di negara itu. Ia menyatakan, kelompok tersebut telah mengalami kehancuran secara berarti namun masih belum terkalahkan. Al-Qaeda dituduh militer AS melakukan serangan-serangan paling brutal di Irak sejak penggulingan rejim Saddam Hussein dalam invasi 2003.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008