Semarang (ANTARA News) - Sejumlah pemudik bersepeda motor masih nekat membawa anaknya mudik Lebaran, bahkan ada dari anak yang mereka bawa berusia di bawah lima tahun. Riko (4) salah satu anak yang ikut mudik bersama orang tuanya dari Jakarta ke Ngawi, Jawa Timur saat ditemui di Jalan Tugu Raya KM 10 Semarang, Kamis, terlihat lelah. Dipangkuan ayahnya, Riko hanya terdiam. Ia bersandar di bahu ayahnya yang memilih beristirahat di bawah pohon rindang. Terlihat dua bungkus makanan kecil dan separoh roti yang belum dihabiskan. Riko bersama kedua orang tuanya Rustam (40), ayahnya dan Fitri (35), ibunya berangkat dari Cijantung, Jakarta Timur, Kamis dini hari sekitar pukul 03.30 WIB. "Ini ketiga kali kami istirahat. Sebelumnya berhenti di Pekalongan dan Brebes," kata Rustam. Rustam memperkirakan pukul 19.00 WIB baru tiba di kampung halamannya di Ngrambe, Ngawi. "Ya, ini untuk berhemat. Tahun lalu saya naik bus. Tapi, karena sekarang biayanya mahal satu orang bisa Rp350 ribu sampai Rp400 ribu, akhirnya kami memilih naik sepeda motor," katanya. Ia mengaku, setiap Lebaran harus mudik karena anak pertamanya yang sudah kelas 4 SD ada di kampung halaman. "Nanti di rumah sekitar dua minggu. Kemudian balik lagi Jakarta juga dengan menggunakan sepeda motor," kata Rustam yang mengaku sejak delapan tahun di Jakarta dirinya berprofesi sebagai pedagang. Sepeda motor milik Rustam di bagian belakang sudah penuh dengan barang bawan yang dikemas dalam karung. Sedangkan bagian depan terlihat beberapa plastik yang digantung di belakang kemudi. Bukan hanya Riko, Vigo Adi Saputra (5) juga ikut dalam rombongan mudik dari Jakarta. Bersama dengan kedua orang tuanya, Vigo berangkat pukul 04.00 WIB dari Karawang. "Kami rombongan ada lima sepeda motor. Ini kami berhenti istirahat sambil nunggu dua motor yang lain," kata Siti Rahayu (30). Rahayu mengaku bersama suaminya Slamet Widodo (30) telah terbiasa mudik ke Sragen setiap Lebaran. Ia mengaku memilih menggunakan sepeda motor karena untuk berhemat karena jika menggunakan bus harus mengeluarkan biaya sekitar Rp300 ribu setiap orangnya, maka dengan bersepeda motor bertiga hanya mengeluarkan uang Rp150 ribu. "Kita hanya mengeluarkan uang untuk bensin sekitar Rp80 ribu. Ya, paling habis Rp150 ribu," katanya. Data dari posko Lebaran di depan Terminal Mangkang Semarang pada H-7 Lebaran ada 12.213 sepeda motor yang masuk Semarang, 4.262 kendaran pribadi, dan 1.123 bus. Petugas dari Dinas Perhubungan Kota Semarang, Prabowo menyebutkan setiap jamnya lebih dari 200 buah. Sejak pukul 06.00 WIB - 07.00 WIB ada 262 sepeda motor yang masuk Semarang, pukul 09.00 WIB - 10.00 WIB ada 315 buah, dan pukul 11.00 WIB - pukul 12.00 WIB ada 655 sepeda motor. (*)

Pewarta:
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2008