Seluruh cabor kami ingatkan untuk tidak menimbulkan kehebohan sekecil apapun
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengingatkan kepada seluruh cabang olahraga yang bertanding di ajang multieven SEA Games 2019 Filipina untuk tidak memicu kehebohan yang bisa mengganggu konsentrasi atlet.

"Kepada seluruh cabor kami ingatkan untuk tidak menimbulkan kehebohan sekecil apapun, karena itu akan berdampak luas pada konsentrasi kontingen Indonesia secara keseluruhan," ujar Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto dalam siaran tertulis yang diterima wartawan, Jumat.

Pernyataan Gatot itu merespon perihal polemik pemulangan atlet senam Shalfa Avrila Siani yang dipulangkan Persatuan Senam Indonesia (Persani) karena diduga menyangkut status keperawanan.

Baca juga: Pesenam SEA Games asal Kediri mendadak dipulangkan

Baca juga: Keluarga sebut Shalfa terpukul akibat tuduhan tak perawan


Berdasarkan informasi yang Gatot terima dari Persani, kabar itu tidak benar dan menyebut penggantian Avrila karena alasan profesional. Shalfa dianggap tidak bisa tampil maksimal sehingga mesti digantikan atlet lain untuk SEA Games 2019 Filipina.

"Yang benar kata Pak Indra (pelatihnya yang di Jatim) bahwa atlet tersebut indisipin dan kurang fokus dan berdampak prestasi menurun. Sehingga diputuskan pelatihnya tidak disertakan di SEA Games," katanya.

Gatot mengatakan apabila terdapat masalah yang menimpa cabor untuk selalu berkonsultasi dengan KONI. Namun jika masalah masih tidak bisa diselesaikan maka bisa melapor ke Kemenpora untuk mencari jalan keluar terakhir.

Baca juga: Pulangkan atlet karena tak perawan, Persani pastikan sanksi pelatihnya

"Agar isu-isu sensitif seperti itu bisa segera di mitigasi secepatnya," kata dia.

Di sisi lain, Kemenpora akan menindak tegas induk cabang olahraga apabila melakukan pemulangan atlet tanpa ada alasan bisa diterima dengan akal.

"Tetapi jika benar bahwa pemulangan atlet itu karena dugaan masalah keperawanan yang dikatakan pelatihnya, kami akan tindak tegas," kata dia.

Baca juga: Perjuangkan pesenam Shalfa, KONI Kediri temui Khofifah

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019