Jakarta (ANTAR New) - Arus lalu-lintas di kawasan Jalan Sudirman - Thamrin di Jakarta pada hari kedua Idul Fitri 1429 Hijriyah tampak masih sepi, sehingga tampak sangat berbeda di saat hari kerja. "Selama libur jalur cepat ditutup dan digunakan bagi masyarakat Jakarta yang akan berolahraga," kata Wahono (30) seorang petugas keamanan gedung perkantoran yang berlokasi di kawasan Thamrin, Kamis. Kondisi demikian akan terus berlangsung selama libur nasional yang jatuh pada hari Senin (29/9) sampai dengan Sabtu (4/10), serta kembali normal pada hari Senin (6/10) saat libur berakhir. Aktivitas lalulintas terjadi di sejumlah pusat belanja di kawasan Thamrin seperti Sarinah, Plaza Indonesia, dan Grand Indonesia yang mulai buka secara terbatas untuk memberi pelayanan bagi masyarakat yang akan berbelanja. Kondisi demikian sangat kontras dengan jalan-jalan yang menuju ke tempat wisata seperti Kebun Binatang Ragunan, Taman Mini Indonesia Indah, serta Taman Impian Jaya Ancol yang diserbu masyarakat Jakarta yang tidak mudik. Seperti Jalan Harsono, di depan Departemen Pertanian, yang padat dengan kendaraan hingga arus lalulintas bergerak hanya kecepatan lima kilometer per jam pada pukul 11.00 WIB. Bagi masyarakat Jakarta yang akan menuju Kebun Binatang Ragunan untuk dari Selatan disarankan melalui Jalan Cilandak KKO Raya dan Jalan Margasatwa, sedangkan dari Timur bisa melalui Jalan Kebagusan, sehingga kepadatan di Jalan Harsono dapat dikurangi. Kepadatan lalulintas juga terjadi di kawasan TMII, bahkan mengimbas ke Jalan Tol Jagorawi serta Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) akses TMII. Kondisi demikian karena di Jalan TMII Pintu 1 terjadi antrian sampai di depan pusat perbelanjaan Tamini Square. Kondisi serupa di Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) terjadi kepadatan menjelang persimpangan Jalan RE Martadinata dengan Gunung Sahari, meski demikan pihak kepolisian cukup sigap mengatasi sehingga antrian tidak terlalu panjang. Masyarakat yang akan "mudik wisata" berasal dari daerah sekitar Jakarta seperti Bogor, Tangerang, Bekasi, Karawang, Depok, bahkan ada yang dari sejumlah lokasi di Provinsi Banten. Mereka menggunakan moda transportasi beragam mulai dari angkot (angkutan kota, mini bus) yang dicarter sampai mini bus dan mobil bak terbuka yang ditutup terpal di atasnya sekedar tidak kepanasan. Bahkan, tidak sedikit masyarakat yang sekeluarga naik sepeda motor, seperti banyak terlihat satu sepeda motor jenis bebek dinaiki berempat dua orang dewasa dan dua orang anak serta tas berisikan penganan. "Setiap Lebaran kami ke sini untuk mengajak anak jalan-jalan," kata Harry (28), yang mengajak dua orang anaknya yang masih kecil, dan salah seorang diantaranya sang ibu, menggunakan sepeda motor dari Parung, Bogor, menuju Kebon Binatang Ragunan di Jakarta Selatan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008