Tokyo, (ANTARA News) - Pemerintah Jepang menyambut baik Rancangan UU (RUU) yang diajukan Senat Amerika Serikat untuk memberikan dana talangan (bailout) sebesar 700 miliar dolar AS dan berharap usulan tersebut dapat segera menstabilkan ekonomi AS dan dunia. Harapan tersebut disampaikan Wakil Menteri Sekteris Kabinet Jun Matsumoto di Tokyo, Kamis, menanggapi hasil voting Senat AS pada Rabu (1/10) lalu yang akhirnya menyetujui paket bailout (setelah direvisi) dengan suara 74 berbanding 25. "Kami mengharapkan RUU tersebut segera direalisasikan sehingga bisa menstabilkan perekonoman AS dan dunia," katanya seperti dikutip Kyodo. Ia melanjutkan, Jepang juga terus melanjutkan kerjasama yang erat dengan AS dan negara-negara lainnya untuk ikut menstabilkan gejolak pasar modal dan krisis finansial global. Rancangan undang-undang (RUU) tesebut kemudian akan dibawa ke Dewan Perwakilan Rakyat (Kongres) AS, tempat paket tersebut menghadapi ketidakpastian, setelah para anggota DPR menolak versi awalnya pada Senin (29/9) lalu, sehingga membuat pasar dunia bergejolak. Dukungan Senat melambungkan harapan agar rencana yang sudah diperbaiki tersebut memperoleh persetujuan final pada akhir pekan ini dan meredakan kepanikan akibat penolakan DPR sebelumnya. Hal itu tercermin pada harga minyak dunia yang segera naik lebih dari satu dolar AS di perdagangan Asia pada Kamis, sesaat setelah Senat AS menyetujui usulan pemerintahan Bush untuk menalangi sektor finansial AS. Di Jepang, Bank Sentral Jepang (BOJ) Kamis, kembali menyuntikkan dananya mencapai 1,6 triliun yen (setara Rp15,2 triliun) guna membangkitkan gairah dalam sistem pasar uangnya. Injeksi dana itu dilakukan untuk keduabelas kalinya sejak akhir September lalu.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008