Taipei (ANTARA News) - Presiden Taiwan Ma Ying jeou, Sabtu, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Washington atas rencana perjanjian pembelian senjata seharga 6,5 miliar dolar AS dengan negara pulau itu, sambil menegaskan kembali janjinya untuk memperbaiki hubungan dengan musuh bebuyutannya, China.. Pentagon melaporkan kepada Kongres AS tentang paket itu, Jumat, satu tindakan yang mungkin menimbulkan kemarahan dari China yang menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, yang akan disatukan kembali jika perlu dengan kekuatan militer. "Presiden Ma Ying jeou ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah AS, ia berjanji akan mempertahankan kedaulatan nasional dan keamanan sementara meningkatkan pembangunan perdamaian di lintas selat," kata juru bicara kepresidenan, Wang Yu chi, seperti dilaporkan AFP. "Ini juga menunjukkan bahwa Taiwan dan AS memasuki satu era saling percaya dan perselisihan dalam delapan tahun belakangan ini sudah berakhir," kata Wang. Kongres memiliki waktu 30 hari untuk menyampaikan keberatan atas penjualan senjata yang diusulkan itu, antaralain rudal penyergap mutakhir, helikopter tempur Apache dan rudal-rudal yang diluncurkan dari kapal selam. Perjanjian itu akan mengakhiri kemacetan setahun dalam penjualan senjata AS kepada Taipei, yang mengalami hubungan yang membaik dengan China sejak Ma dipilih sebagai presiden pada Maret lalu lewat program meredakan ketegangan dengan China. Meskipun demikian, Ma berjanji untuk mempertahankan pasukan yang cukup untuk memungkinkan pulau itu mempertahankan diri dari kemungkinan serangan China. Taiwan dan China memiliki pemerintah tersendiri sejak mereka terpisah tahun 1949 pada akhir perang saudara , tetapi Beijing menganggap pulau itu sebagai bagian wilayahnya menunggu penyatuan kembali jika perlu dengan kekuatan militer. Penjualan yang diusulkan itu akan melibatkan 330 rudal Patriot Berkemampuan Canggih (PAC-3) seharga 3,1 miliar dolar dan 30 helikopter Apache Longbom AH-64 D seharga 2,5 miliar dolar. Taiwan juga akan membeli 31 rudal anti kapal Harpoon UGM-84L yang ditembakkan dari kapal selam seharga sekitar 200 juta dolar. Taiwan juga akan membeli 182 rudal Javelin dengan 20 unit peluncur seharga 47 juta dolar. Penjualan lain yang diusulkan adalah empat pesawat peringatan dini udara E-2 dan pasokan suku cadang bagi pesawat tempur, pesawat transpor, radar dan peralatan komunikasi. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008