Pekanbaru (ANTARA News) - Perbaikan jalur lintas antarprovinsi Riau-Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan memakan waktu hingga satu bulan akibat kondisi sejumlah titik longsor cukup parah sehingga jalur tersebut ditutup selama masa perbaikan itu, kata Wakil Kepala Dinas PU dan Kimpraswil Riau Isdjarwadi. "Kerusakan cukup parah dan kami masih memikirkan solusi untuk memperbaikinya," kata Isdjarwadi kepada ANTARA News di lokasi longsor Bangkinang Barat, Selasa. Khususnya untuk titik longsor di KM 77 yang amblas hingga setengah badan jalan, lanjutnya, diperlukan perbaikan khusus agar longsor tidak terulang lagi. Sejumlah pilihan dapat digunakan mengingat longsor diduga akibat tanah dibagian bawah jalan itu telah tergerus air hujan sehingga gampang amblas, karena terlihat aliran air cukup deras dari tebing yang tepat di atas lokasi longsor keluar melalui lubang cukup besar di jalan yang amblas menuju sungai. Untuk itu, pilihan yang dapat digunakan adalah dengan mengeruk tebing batu untuk menganti ruas jalan yang amblas. Kemudian dibuat saluran khusus untuk aliran air dari tebing di sepanjang jalan agar tidak lagi menggerus tanah di bawah jalan. Pilihan lainnya adalah dengan menimbun jalan yang amblas, dengan terlebih dahulu membangun gorong-gorong untuk aliran air di bawah jalan tersebut menuju Sungai Kampar. Meski begitu, pilihan tersebut belum diputuskan dan sebagai langkah darurat pemerintah baru bisa menutup jalan yang amblas dengan plastik agar tidak terus longsor. "Kami berjanji akan menyelesaikan secepatnya, dan kami siap bekerja 24 jam penuh," kata Isdjarwadi. Berdasarkan data Dinas PU dan Kimpraswil Riau, terdapat delapan titik longsor di jalur tersebut. Dua titik longsor paling parah terdapat di KM 77, Desa Rantau Berangin, Bangkinang Barat, karena setengah ruas jalan amblas hingga menyisakan 1,8 meter untuk dilalui. Sedangkan, enam titik longsor lainnya tidak terlalu parah yakni akibat tertimbun tanah yang longsor dari tebing yang ada di jalur tersebut. Lokasi longsor masing-masing terdapat di KM 78 dan KM 80 sebanyak dua titik longsor, serta satu titik di KM 81 dan KM 82 yakni berupa timbunan tanah dan batu gunung setinggi 2-3,5 meter.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008