Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan (Menhan), Juwono Sudarsono, mengungkapkan bahwa krisis keuangan global dapat mengancam kelangsungan pengadaan alat utama sistem senjata (alutsita) TNI dari luar negeri, terutama dari Amerika Serikat (AS). Juwono kepada ANTARA News di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa meski dampak krisis keuangan global tidak langsung berdampak siginfikan bagi Indonesia, namun bukan berarti tidak mengancam keberlangsungan pengadaan alutsista TNI dari mancanegara, apalagi jika tingkat suku bunga kredit mencapai lebih dari delapan persen. "Setiap satu poin kenaikan, berpotensi menambah jumlah uang yang harus kita bayarkan. Kami hanya bisa berharap suku bunga kredit tidak melonjak lebih dari delapan persen, karena akan berpengaruh terhadap pengadaan alutsista yang menggunakan Kredit Ekspor (KE)," ujarnya. Juwono mengemukakan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan suku bunga kredit selama enam bulan ke depan terkait adanya pengetatan kredit di AS. "Termasuk memantau sejumlah bank-bank asing seperti BNP Paribas, Fortis yang kerap menjadi `lender` (pemberi pinjaman) bagi pengadaan alutsista TNI dari mancanegara, yang terkena dampak pengetatan kredit," ujarnya menambahkan. Tentang apakah Dephan akan melakukan kaji ulang terhadap sejumlah kontrak pengadaan alutsista TNI dari mancanegara yang telah disepakati, Menhan mengatakan, kontrak yang ada tetap berjalan sambil melakukan pemantauan terkait suku bunga dan pengetatan kredit AS. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008