Ambon (ANTARA) - Grup musik rock NTRL menyapa para penggemarnya di Kota Ambon di konser Soundsation yang digelar Sabtu (7/12) malam waktu setempat.

Membuka penampilannya, NTRL yang diawaki oleh Bagus, Eno dan Coki menghentak panggung dengan lagu berirama cadas berjudul Lintang, hits dari album terbaru mereka XXV yang rilis pada 2018.

Penampilan NTRL langsung mendapat sambutan meriah dan riuh dari para penggemar yang memadati area konser di Lapangan Merdeka Ambon, mereka tak henti-hentinya meneriakkan nama pada personil NTRL.

"Apa kabar Ambon? Senang sekali kami bisa ada di sini menghibur kalian semua. Selamat kepada kota Ambon yang telah menjadi kota musik dunia," kata Bagus sang vokalis usai menyanyikan lagu Lintang.

Ada sembilan lagu yang dibawakan NTRL dalam konser mereka malam itu, di antaranya adalah "Kau", "Wa..Lah", "Sakit Jiwa", "Pertempuran Hati" serta  "Garuda di Dadaku".

Sebagian besar lagu-lagu yang ditampilkan merupakan hits dari album NTRL semasa masih menggunakan nama Netral.

Melanjutkan penampilannya, NTRL membawakan secara berturut-turut lagu "Terbang Tenggelam", salah satu tembang teranyar mereka di album "Putih", kemudian "Cahaya Bulan" dari album kompilasi "The Best Of", dan "Pertempuran Hati" dari album "9th" yang rilis tahun 2007.

Malam yang beranjak larut tak menyurutkan semangat para penggemar NTRL di Kota Ambon untuk menyaksikan penampilan band kesayangan mereka hingga selesai.

Tak hanya ikut menyanyi dari bawah panggung, para penggemar juga berjingkrak-jingkrak mengikuti kuatnya hentakan irama musik yang mengalun dari ketukan drum Eno, petikan bass Bagus dan gitarnya Coki.

"Saya minta teman-teman yang ada di sini untuk menyalakan flash light di handphone kalian dan kita nyanyi lagi sama-sama," ucap Bagus sebelum menyanyikan lagu Sorry yang sedari awal penampilan NTRL sudah diteriakkan oleh para penggemarnya.

Mengakhiri penampilannya, NTRL membawakan secara berturut-turt lagu "Sakit Jiwa" hits dari album "11/12" yang rilis pada 2015, dan lagu "Garuda di Dadaku" dari album "The Story Of" yang terbit pada 2009.

Usai tampil, para personil NTRL menyempatkan diri berswafoto dari atas panggung dengan latar belakang penonton di bawah panggung.

Eno, sang drummer juga memberikan tongkat drumnya, dengan dilemparkan ke kerumunan penggemar di bawah panggung yang riuh tak henti-henti meneriakkan namanya.

Baca juga: Musisi 'hip-hop' harapkan industri musik di Ambon lebih berkembang

Baca juga: Boi Akih campurkan musik kontemporer pada konser From and to Infinity

Baca juga: Amboina musik karnaval sedot perhatian warga Ambon

Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019