Jakarta (ANTARA News) - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN) Umar S Bakry, di Jakarta, Kamis, mengatakan popularitas dan elektabilitas (tingkat dukungan) terhadap Letjen (Purn) Prabowo Subianto sebagai salah satu kandidat presiden naik terus. "Jika pada sejumlah survei dari berbagai lembaga riset sebelum Mei 2008 tingkat elektabilitas Prabowo belum masuk lima besar, kini telah menyodok di posisi tiga besar," katanya. Jajak pendapat LSN dilakukan pada 20-27 September 2008 terhadap 400 responden di 15 kota besar di Indonesia. Responden berusia minimal 17 tahun yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan secara sistematis (systematic random sampling) dari buku telepon terbaru. Menurut jajak pendapat LSN, berdasar tingkat elektabilitas, posisi pertama ditempati Susilo Bambang Yudhoyono (30 persen), disusul Megawati (15,3 persen), Prabowo Subianto (14,2 persen), Hidayat Nur Wahid (4,8 persen), dan Sri Sultan Hamengku Buwono X (4,3 persen). Menurut Umar, kenaikan tingkat elektabilitas Prabowo cukup fenomenal mengingat capres lainnya seperti Wiranto, Sri Sultan HB X, Hidayat Nur Wahid, dan Amien Rais, bahkan Megawati cenderung stagnan. "Megawati sejak Januari 2008 tingkat elektabilitasnya selalu di kisaran 15 persen. Dalam polling LSN kali ini Megawati berada di posisi kedua dengan tingkat elektabilitas sebesar 15,3 persen," katanya. Sekjen Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia (AROPI) itu menyebutkan, popularitas Prabowo terdongkrak melalui iklan politiknya yang ditayangkan di berbagai stasiun televisi. Sebanyak 79,9 persen publik mengaku suka terhadap iklan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) itu karena dianggap mengandung pesan-pesan simpatik yang mewakili masyarakat petani, nelayan dan pedagang pasar tradisional. "Mayoritas dari mereka menilai Prabowo sebagai sosok yang tegas dan berwibawa sehingga pantas untuk memimpin Republik ini," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008