Jakarta (ANTARA) - Rapper asal Chicago, Amerika Serikat yang tengah naik daun Juice WRLD meninggal dunia di usia 21 tahun setelah alami kejang di Bandara Chicago Midway pada Minggu waktu setempat.

Rapper yang bernama asli Jarad Higgins itu sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat namun nyawanya tak terselamatkan.

Dokter di Cook County mengkonfirmasi pada Rolling Stone bahwa sang rapper sudah tiada. “Autopsi belum dilakukan untuk saat ini,” demikian juru bicara.

Wakil dari Kepolisian Chicago mengatakan pada Rolling Stone bahwa penyebab kematian sang rapper belum bisa dirilis. Perusahaan rekaman Interscope Geffen A&M Records mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Higgins adalah sosok yang menginspirasi meski dalam waktu yang sangat singkat.

“Dia adalah orang yang lembut dengan kreativitas tanpa batas, manusia luar biasa dan seniman yang cinta serta peduli kepada fans. Kehilangan sosok yang sangat dekat dengan kami merupakan sebuah kesedihan mendalam. Doa kami bersama keluarga dan sahabat Juice, semua orang di label Grade A dan jutaan fans dia di seluruh dunia.”

Kiprah Juice  di dunia rap Amerika cukup moncer. Hanya dalam waktu dua tahun dia menorehkan rekor tiga album ke jajaran atas tangga lagu.

Debutnya dimulai pada 2017 dengan single yang diunggah ke SoundCloud, “All Girls Are the Same,” yang langsung jadi rebutan perusahaan rekaman.

Akhirnya dia tanda tangan kontrak dengan Interscope yang kabarnya senilai 3 juta dolar AS.

Namun lagu “Lucid Dreams”-lah yang meroketkan namanya di antara jajaran para bintang.

Rolling Stones menulisnya sebagai lagu yang melankolis namun dengan lirik yang catchy dan gampang diingat.

Ia baru merilis album utuh pada 2018 lewat “Goodbye & Good Riddance”. Albumnya “Death Race for Love” masuk jajaran atas tangga lagu 2019.

Baca juga: Rapper Lil Reese dikabarkan kritis setelah ditembak orang tak dikenal

Baca juga: Rapper AS A$AP Rocky tak akan ajukan banding atas dakwaan penyerangan

Baca juga: Rapper Tay-K dijatuhi hukuman 55 tahun penjara


Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019