Harapan kami, interior bandara lebih ditambah termasuk taman, lukisan termasuk informasi bidang kuliner sehingga bisa menarik minat para wisatawan datang ke Kalsel tentu melalui Syamsudin Noor
Banjarbaru (ANTARA) - Wakil Wali Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Darmawan Jaya Setiawan optimistis Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin mampu lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kota setempat.

"Kami optimistis Bandara Internasional Syamsudin Noor menjadi pendorong yang signifikan dalam kesejahteraan masyarakat Banjarbaru terutama di sekitar lingkungan bandara," ujarnya di Banjarbaru, Senin.

Pernyataan itu disampaikan usai doa bersama dengan 2.000 anak yatim yang diundang PT Angkasa Pura I menyambut persiapan operasional bandara yang direncanakan pada 10 Desember 2019.

Ia mengatakan, Bandara Intenasional Syamsudin Noor yang terletak di Kota Banjarbaru adalah pendukung utama pariwisata karena merupakan sarana mempromosikan daerah dan tempat wisata di Kalsel.

Ia juga berkeyakinan, megahnya Bandara Internasional Syamsudin Noor, akan meningkatkan sektor perekonomian karena banyaknya dampak positif keberadaan bandara baru yang luas dan mewah itu.

"Harapan kami, interior bandara lebih ditambah termasuk taman, lukisan termasuk informasi bidang kuliner sehingga bisa menarik minat para wisatawan datang ke Kalsel tentu melalui Syamsudin Noor," ujarnya.

Dikatakan orang nomor dua di Pemkot Banjarbaru itu, Bandara Internasional Syamsudin Noor yang mewah juga merupakan kawasan yang akan menjadi pusat bisnis dan semakin berkembang maju.

"Apalagi, bandara juga merupakan salah satu bagian konsep aero city yang sudah dicanangkan Pemkot Banjarbaru sehingga kawasan di sekitarnya semakin cepat tumbuh dan berkembang," kata dia.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan, Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin siap menyambut penumpang dari seluruh dunia untuk datang ke Kalsel.

"Ukuran dan kapasitas Bandara Syamsudin Noor yang baru dapat membawa seluruh penumpang udara dari seluruh dunia datang ke Kalsel," ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini sudah tersedia slot penerbangan untuk maskapai yang beroperasi dari dan ke Banjarmasin disamping total 11 maskapai yang melayani penumpang angkutan udara di bandara itu.

Kemudian, ditambah dengan rute internasional berupa penerbangan umroh dan haji sehingga sangat memungkinkan bagi Bandar Udara Internasional Syamsudin Noor untuk menarik maskapai penerbangan.

"Bandara Internasional Syamsudin Noor tentu bisa dioperasikan untuk mendukung konektivitas yang akan memfasilitasi penumpang udara dari seluruh penjuru dunia mengunjungi Banjarmasin lebih nyaman,"ucapnya.

Disisi lain, pembangunan Bandara Syamsudin Noor yang baru adalah salah satu bentuk dukungan PT Angkasa Pura I terhadap program Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di bidang pariwisata.

Disebutkan, Pemprov Kalsel telah memposisikan pariwisata sebagai program prioritas tahun 2016-2021 dan 32 kegiatan kepariwisataan 2020 siap menarik kedatangan wisata nasional maupun internasional.

"Wacana puluhan agenda wisata itu membuat Pemprov Kalsel pasang target menarik kunjungan wisatawan nusantara tahun 2020 sebanyak 1 juta dan wisatawan mancanegara 100 ribu orang," kata dia.

Pembangunan dan pengembangan Bandara Syamsudin Noor merupakan salah satu bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah diamanatkan pemerintah kepada Angkasa Pura I. Tujuannya, mengatasi masalah kekurangan kapasitas  dengan membangun terminal baru dengan luas 77.569 meter persegi atau 8 kali lebih luas dibandingkan terminal lama yang memiliki luas 9.043 meter persegi.

Proyek meliputi pembangunan sisi darat yang meliputi pembangunan terminal baru dan gedung kargo serta pembangunan sisi udara yang meliputi perluasan apron.

Terminal baru berkapasitas 7 juta penumpang per tahun, 5 kali lebih besar dibandingkan terminal lama. Terminal baru juga ditunjang 42 unit konter check-in, 3 conveyor belt, dan ruang tunggu 5.185 meter persegi.

Tersedia pula, lahan parkir yang jauh lebih luas dibandingkan area parkir di terminal lama yakni seluas 34.360 meter persegi untuk kendaraan roda empat dan 2.420 meter persegi untuk kendaraan roda dua.

Dibangun pula terminal kargo baru berkapasitas 44.000 ton per tahun dari 22.297 ton per tahun yang ada saat ini. Sedang apron, bertambah menjadi 129.812 meter persegi dan mampu menampung 16 pesawat "narrow body" dari yang sebelumnya hanya 80.412 meter persegi dan hanya dapat menampung 8 pesawat "narrow body".

Baca juga: Syamsudin Noor Banjarmasin siap sambut penumpang dari seluruh dunia

Baca juga: Terminal baru Bandara Banjarmasin siap diverifikasi Kemenhub


 

Pewarta: Imam Hanafi/yose
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019