Jakarta (ANTARA News) - Mulai saat ini polisi tidak boleh lagi terlibat bentrokan dengan TNI sehingga kalau ada yang terlibat akan mendapatkan sanksi, kata Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso di Jakarta, Sabtu. "Kami tidak ingin ada lagi perkelahian antara TNI dengan Polri. Para kapolda harus turun tangan langsung untuk mencegah anggotanya bentrok dengan TNI," katanya. Hendarso mengatakan, semua jenjang pimpinan Polri harus aktif berdialog dengan pimpinan TNI di semua jenjang agar terjalin hubungan yang harmonis hingga akan menjadi panutan buat anggotanya. "Saya juga akan terus komunikasi dengan Panglima TNI, Kasad, Kasal dan Kasau. Para kapolda, kapolwil hingga kapolsek juga harus terus menjaga hubungan baik dengan pimpinan TNI di daerah," katanya. Kalau perlu, pimpinan Polri ikut terlibat dan duduk bersama dengan anggota TNI di daerahnya. "Saya saat jadi ke kapolda datang ke pangdam. Saya datang ke batalyon lalu makan dan duduk bersama dengan mereka," ujarnya. Ia mengatakan, TNI dan Polri harus hidup rukun karena keduanya merupakan penopang persatuan dan kesatuan bangsa. "TNI dan Polri itu merupakan bagian dari keluarga besar negara sehingga harus kokoh untuk menopang negara," ujarnya. Menurut dia, para kapolda harus terus mencari format pembinaan anggota agar tidak terlibat bentrok baik dengan TNI maupun dengan warga biasa. "Polisi yang bikin ribut akan ditindak. Kapolda akan dievaluasi jika anggotanya berkelahi dengan TNI," katanya. Kasus bentrokan TNI dan Polri sering terjadi bahkan menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Bentrokan besar terakhir yang terjadi adalah antara anggota Polres Maluku Tengah dengan Batalyon Infanteri 731/Karabessy, Masohi, Maluku Tengah, 3 Pebruari 2008 yang mengakibatkan dua polisi dan satu tentara tewas. Sebagian Mapolres dan seluruh asrama Polri hangus terbakar karena TNI menggunakan mortir untuk menyerang kantor polisi. Kasus ini dipicu oleh seorang anggota TNI yang berbuat mesum di tempat tinggal polisi hingga terjadi perkelahian antara keduanya. Perkelahian dua orang ini memicu penyerangan anggota TNI ke Mapolres Maluku Tengah karena ada isu bahwa ada anggota TNI yang disekap di kantor polisi.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008