Makassar, 14/10 (ANTARA) - Sektor pariwisata Indonesia mengalami peningkatan yang sangat signifikan dengan jumlah kunjungan pada tahun 2007 mencapai 5,5 juta orang, suatu rekor yang belum pernah terjadi sejak tahun 1969. Bahkan, kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik di Makassar, Senin, pertumbuhan kunjungan wisman ke Indonesia kurun waktu tersebut berada diatas rata-rata kenaikan kedatangan wisman di wilayah Asia Pasifik yang tercatat 10 persen. Pemecahan rekor kunjungan wisman ke Indonesia, kata Menteri pada kuliah umum dihadapan Sivitas Akademika Pariwisata Makassar, antara lain diwarnai suksesnya negara ini menyelenggarakan konfrensi internasional 'perubahan iklim dan pemanasan global' di Bali yang diikuti puluhan ribu peserta dari seluruh dunia. "Kesuksesan pelaksanaan event tersebut juga telah mengangkat citra Indonesia di mata dunia bahwa negara kita aman dan nyaman dikunjungi," ujarnya menambahkan, kondisi tersebut terkait dengan dicanangkannya tahun 2008 sebagai tahun kunjungan wisata (Visit Indonesia Year, VIY 2008). VIY 2008 ini sekaligus untuk memperingati 100 tahun kebangkitan nasional yang juga merupakan salah satu momentum kebangkitan pariwisata Indonesia setelah VIY terakhir kalinya tahun 1991. Memang, lanjut Menteri, saat diluncurkannya VIY 2008 banyak kendala yang dihadapi diantaranya musibah bencana alam di beberapa daerah/provinsi termasuk banjir yang melanda jalur utama ke bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng sehingga bandara internasional ini ditutup. "Yang lebih menyedihkan lagi munculnya gambar karikatur di salah satu media seorang anak naik perahu ditengah-tengah lokasi banjir tersebut dengan tulisan 'visit banjir year'," ungkapnya dan menambahkan, belum lagi sikap 'skeptis dan pesimisme' dari kalangan pelaku pariwisata yang menuding Menteri bahwa terlalu berani dan nekad mencanangkan VIY 2008 padahal rakyat belum siap. Menghadapi era demokrasi sekarang ini, kata Jero, bangsa ini membutuhkan pemimpin yang berani bertindak asalkan bukan keberanian yang 'ngawur' dan tanpa perhitungan. "Kita tidak akan pernah siap secara totalitas tetapi dengan keyakinan, semangat dan kerja keras kita bersama akan dicapai hasil yang lebih maksimal," katanya seraya menyatakan, 'tidak ada kata mustahil untuk mewujudkan suatu karya yang lebih baik'. Karena itu, lanjutnya, pembangunan kepariwisataan Indonesia tidak dapat dilakukan secara 'trial and error' melainkan melalui suatu konsep sistem pengelolaan yang komprehensif dan integratif berdasarkan hasil kajian dan stusi. Sebab, industri pariwisata adalah 'knowledge based industry' sehingga dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) pariwisata yang mempunyai kompetensi dalam bidang riset dan strategi pengembangan kepariwisataan yang bertanggungjawab dan berkelanjutan. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi: Surya Dharma, Kepala Informasi dan Hubungan Masyarakat, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Telepon: 021 - 3838167, 021 - 3838131, Fax: 021 - 3849715

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2008