Subang (ANTARA Nreews) - Mantan anggota DPRD Subang dari FPDIP (1999-2004), Nano Hermanto, mencoba bunuh diri dengan cara menaiki tower setinggi 62 meter, Kamis, di Kelurahan Sukamelang, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Keterangan yang dihimpun ANTARA News, Nano menaiki tower milik PT Telkomsel sejak Kamis pukul 05.00 WIB dan baru diketahui warga setempat sekira pukul 09.00 WIB yang menjadi perhatian puluhan untuk menontonnya. Warga mengetahui Nano berada di atas tower itu setelah ia menyebarkan selebaran yang berisi alasan dirinya naik ke tower. Isi selebaran itu ialah "Lebih baik mati jika tuntutan saya tidak dipenuhi. Mana keadilan? Saya sudah bosan ditipu Eep Hidayat (calon incumbent dalam Pilkada Subang). Bahkan penegak hukum pun enggan memeriksa kasus tindak pidana korupsi yang melibatkan Eep. Sampai saat ini belum ada tanda-tanda diperiksa. Misalnya kasus Linmas, Sapigate, dan APBD-gate. Demikian tuntutan saya, mantan anggota DPRD Subang fraksi PDIP. Tertanda Nano Hermanto". "Kami semua baru mengetahui ada orang yang ternyata mantan anggota DPRD di atas tower sekira pukul 09.00 WIB, setelah melihat banyak selebaran di sekitar tower," kata Tatang (42), warga setempat. Selain warga setempat, sejumlah pengendara mobil dan motor yang melintas di Jalan Otista Sukamelang juga menghentikan kendaraannya, untuk melihat aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan Nano. Akibatnya, terjadi kemacetan yang cukup panjang, sekira satu kilometer di Jalan Otista Sukamelang tersebut. Aparat kepolisian pun terlihat sibuk mengatur arus lalu lintas di ruas jalan itu. Sejumlah anggota DPRD Subang termasuk Ketua DPRD Subang, Bambang Hendardi, juga berkumpul di sekitar tower. Saat itu, Bambang beberapa kali menatap ke atas tower, menyaksikan aksi Nano. Selanjutnya, dengan menggunakan pengeras suara, Bambang membujuk Nano agar segera turun. Namun, hal itu tidak ditanggapi oleh Nano. Nano baru turun sekira pukul 12.00 WIB setelah beberapa temannya dan anggota pemadam kebakaran Pemkab Subang naik ke atas tower, membujuk Nano agar segera turun. Namun, sebelum turun dari atas tower, Nano meminta agar aparat kepolisian setempat menyediakan kendaraan tertutup untuk membawa dirinya begitu ia tiba di bawah. Tanpa pikir panjang, aparat kepolisian setempat pun langsung menyediakan kendaraan tertutup untuk membawa Nano. Dengan begitu, Nano pun akhirnya turun dan langsung dibawa dengan menggunakan kendaraan tertutup atau kendaraan Patroli Polisi. Setelah Nano turun dan dibawa dengan kendaraan tertutup itu, ratusan warga yang menonton aksi percobaan bunuh diri Nano pun membubarkan diri. Warga tidak bisa melihat langsung wajah Nano, karena ia menutup wajahnya dengan menggunakan kaos.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008