Jakarta, (ANTARA News) - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih mengembangkan wacana koalisi; apabila selama ini Golkar menjadi prioritas, maka PKS menjadi alternatif apabila Golkar menolak ajakan partai itu. Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDIP Taufik Kiemas di Jakarta, Jumat mengemukakan, PDIP punya rencana A dan B. Rencana dijalankan apabila Golkar menerima ajakan koalisi PDIP. Apabila Golkar menolak, maka PDIP membuka langkah baru dengan mengajak PKS. "Setiap saya kunjungan ke daerah, ada yang bilang agar PDIP berkoalisi dengan Golkar. Jika Golkar tidak mau, kita jalankan plan B," katanya. Dia mengemukakan, tawaran-tawaran itu baru sekadar penjajakan. "Terserah kepada Golkar. Kalau tidak mau, plan B kita adalah PKS," katanya. Mengenai kemungkinan menggandeng Prabowo Subianto (Gerindra), Taufik menjelaskan, PDIP memastikan bahwa cawapres yang akan mendampingi Megawati Soekarnoputri berasal dari partai lain, bukan dari internal PDIP. Di tengah persoalan bangsa yang beragam, menurut dia, tidak mungkin akan memimpin sendiri. Karena itu, PDIP tidak membatasi wacana atau sikap untuk berkoalisi dengan partai lain. Koalisi dengan Gerindra memungkinkan bagi PDIP tetapi dengan catatan perolehan suara Gerindra melampui electoral threshold (ET). Namun jika Gerindra tidak lolos, katanya, sulit bagi PDIP untuk menggandeng Prabowo.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008