Jakarta (ANTARA News) - Dua Dewan Pengurus Daerah Partai Golkar mengangkat nama Susilo Bambang Yudhoyono sebagai nominator untuk masuk `bursa` Calon Presiden (Capres) dari partai Golkar dalam arena Rapat Pimpinan Nasional partai berlambang pohon beringin itu, di `Jakarta Convention Centre`, Jakarta, Sabtu malam. Dalam satu paket nominasi, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar (PG) Lampung dan Sulawesi Tenggara (Sultra) memasukkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama beberapa nama dari internal PG sebagai nominator untuk masuk `bursa` Calon Presiden (Capres) dari partai tersebut. Sebaliknya, DPD PG Maluku Utara (Malut) mengkritik SBY dalam masalah menetapkan Gubernur Malut terpilih bukan sebagaimana diusulkan PG Malut. Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur itu pun sudah dilantik Menteri Dalam Negeri Mardiyanto atas nama Presiden RI. Selaku juru bicara (Jubir) delegasinya, Ketua DPD Malut, Ahmad Hidayat Mus, dengan suara agak keras, menyayangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dikatakannya selalu menyebut demokrasi dalam pidatonya. DPD Malut juga, menurutnya, menyesalkan sikap DPP PG yang tidak mengawal proses hukum sebagaimana diajukan Calon Gubernur (Cagub) Malut dari PG, Abdul Gafur serta Calon Wakil Gubernur (Cawagub), Abdul Rahim Fabanyo. "Ini membuat kecewa kami DPD I Maluku Utara bersama seluruh pendukung Cagub dan Cawagub kami," teriaknya lagi dalam Rapat Paripurna ke-3 Rapimnas tersebut. Namun, pada kesempatan itu, dia juga mendesak DPP PG segera menetapkan Capres. "Kalau ditunda hanya akan menghamburkan biaya saja," ujarnya. Berbeda dengan Malut, DPD Lampung dan Sultra ternyata mengangkat nama SBY dalam paket nama-nama Capres mereka untuk bersaing dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2009 mendatang. "Kami mencalonkan SBY menjadi Capres dari Partai Golkar. Jadi, yang `incumbent` itu bukan rival kita, tapi jadikan dia calon yang akan kita usung," ujar Sekertaris DPD PG Lampung, Octavianus, saat dapat giliran mengungkapkan pandangan umum daerahnya. Karenanya, ia mendesak PG segera melakukan sosialisasi, karena akan membutuhkan waktu yang lama. "Kita harus bahu membahu untuk memutuskan calon yang kita usung. Ini kan sudah ada `incumbent` lain selain JK," tambahnya. Sementara itu, DPD PG Sultra juga menyatakan akan mengusung SBY sebagai salah satu Capres. "Namun JK juga tetap dijagokan," kata Ketua DPD Sultra, Ridwan Bai.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008