Teheran, (ANTARA News)- Menteri luar negeri Iran Manouchehr Mottaki, Minggu, memperingatkan Barat agar tidak berunding dengan milisi Taliban. Teheran punya hubungan buruk dengan Taliban saat kelompok itu memerintah Afghanistan sampai tahun 2001. "Sekarang, seluruh dunia tahu tentang kegagalan strategis pasukan asing di Afghanistan dan kami menasehati mereka agar tidak membuat kegagalan lagi," kata Menlu Manouchehr Mottaki dalam jumpa perse sebagaimana diberitakan AFP. "Kami menganjurkan mereka untuk memikirkan tentang konsekuensi-konsekuensi perundingan (dengan Taliban) yang akan dilakukan di wilayah itu dan di Eropa dan menghindari jangan sampai ditusuk dua kali di tempat yang sama," kata Mottaki mengutip satu pribahasa Persia. Bulan lalu, wakil-wakil pemerintah Afghanistan dan para pemimpin Taliban bertemu di kota suci Makkah, Arab Saudi untuk berunding dalam usaha mengakhiri pemberontakan yang melanda Afghanistan sejak milisi itu digulingkan dari kekuasaan oleh pasukan pimpinan AS tujuh tahun lalu, kata suratkabar Asharq Al Awsat milik pemerintah Arab Saudi. Pemerintah Afghanistan membantah berita itu tetapi Presiden Hamid Karzai telah lama mengusulkan perundingan dengan Taliban dengan syarat mereka menyetujui konstitusi pemerintahnya dan tidak bekerjasama dengan Al Qaida. Beberapa negara Barat menyatakan dukungan mereka pada perundingan-perundingan dengan milisi itu. "Barat seharusnya tidak berpikir bahwa mereka dapat mengekang ekstremisme di Afghanistan, Pakistan dan Asia tengah," kata Mottaki, dan memperingatkan bahwa ektremisme pada satu saat juga akan mencapai Eropa dan Barat. Taliban yang berfaham Sunni garis keras memiliki hubungan yang tidak baik dengan Iran yang berfaham Syiah , yang adalah pendukung penting oposisi Afghanistan terhadap kekuasaan milisi itu.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008