Sanur, Bali (ANTARA News) - Panitia pelaksana tak terlalu memandang penting pemasukan dari hasil penjualan tiket penonton yang menyaksikan pertandingan cabang-cabang olahraga pada ajang Asian Beach Games I/2008 yang sedang berlangsung di Bali. "Pemasukan tiket tidak terlalu signifikan, sebab penyelenggaraan even ini 80 sampai 90 persen dibiayai oleh pemerintah," ujar Direktur Marketing & Public Relations BABGOC, Sony Subrata ketika ditemui di ruang kerjanya di BOC Sanur, Selasa. Ia mengatakan, untuk delapan cabang olahraga ABG pihaknya harus menjual tiket karena cabang-cabang itu membutuhkan `crowd control` yakni kumpulan massa yang perlu ditata dan terpantau. Cabang-cabang tersebut adalah yang dipertandingkan di tempat-tempat strategis seperti kawasan hotel, gedung atau pusat perbelanjaan yang membutuhkan pengawasan keamanan tetapi memiliki keterbatasan kapasitas. Delapan cabang olahraga yang harus disaksikan dengan membeli tiket adalah voli pantai, sepaktakraw, sepak bola, handball, pencaksilat, kabaddi, gulat dan bola basket. Panitia hanya menjual dua macam tiket, yakni tiket yang seharga Rp20 ribu dan tiket terusan (untuk sembilan hari) Rp50 ribu. "Untuk ABG ini kami mencetak sebanyak 50 ribu lembar tiket. Dalam tiga hari penyelenggaraan ABG sejak Sabtu sampai Senin (18-20/10) sudah terjual lebih dari 10 ribu lembar tiket," ujarnya. "Kami yakin sampai berakhirnya ABG nanti akan terjual lebih dari 40 ribu tiket. Tetapi seperti saya katakan tadi, hasil penjualan tiket itu tak begitu signifikan," lanjutnya. Sony mengatakan, dari tiga hari pertandingan yang telah berjalan, pusat perbelanjaan Discovery Mall di kawasan Kuta merupakan yang teramai dikunjungi penonton. Arena lomba binaraga (bodybuilding) itu pada Senin malam lalu dipadati oleh lebih dari 2.000 orang. "Karena tempat itu memang area public. Waktu pertandingannya juga pada sore hari sehingga suhu udara sudah sejuk dan saatnya masyarakat berjalan-jalan," ujarnya. Dibandingkan dengan arena pertandingan lain, menurut Sony, lokasi pertandingan voli pantai dan sepaktakraw kurang banyak dihadiri penonton. Cuaca panas yang sangat menyengat (39-40 derajat Celcius) menyebabkan penonton enggan datang, kecuali kelompok suporter tertentu baik lokal maupun suporter asing. "Jadi bukan tidak ada peminatnya. Mereka hanya terkendala oleh cuaca panas," ujar pengusaha yang tinggal di Jakarta itu. Sony juga menambahkan bahwa tiket yang dicetak tidak seluruhnya dijual. Sebab ada pula tiket yang diberikan kepada sejumlah instansi pemerintah, pihak sponsor dan kalangan pelajar. "Kami berharap event ini sukses dan sponsor yang hadir di ABG Bali bisa ikut pula mensponsori ABG II di Oman pada 2010 mendatang," kata Sony Subrata. (*)

Copyright © ANTARA 2008