Jakarta, (ANTARA News)- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu sore turun 86 poin menjadi Rp9.890/9.900 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.804/10.016, karena pelaku pasar makin aktif membeli dolar AS. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk Kostaman Thayib di Jakarta, mengatakan, pelaku pasar makin khawatir dengan krisis keuangan global yang terus menekan pertumbuhan. Pelaku pasar lebih cenderung membeli dolar AS ketimbang rupiah selain lebih menguntungkan juga karena mata uang asing itu sudah dikenal dunia lebih dulu, katanya. Karena itu, lanjut dia, pelaku pasar semakin aktif membeli dolar AS yang mendorong rupiah terpuruk lebih dalam pada sore ini dibanding pagi. "Kami khawatir rupiah akan terus terpuruk hingga mencapai angka Rp10.000 per dolar AS, ujarnya. Ditanya apakah keterpurukan hingga Rp10.000 per dolar AS tidak memberatkan kinerja pemerintah, menurut dia, tidak masalah, karena hampir semua mata uang utama regional terpuruk. Meski demikian, lanjut dia, Bank Indonesia (BI) kemungkinan akan kembali melakukan intervensi pasarnya melihat rupiah terus terpuruk. Namun intervensi BI sampai sejauhmana masih belum diketahui, karena BI tidak akan jor-jor dalam mengatasi rupiah yang terpuruk itu, ucapnya. Menurut dia, tekanan pasar terhadap rupiah diperkirakan akibat faktor psikologis saja. Suntikan dana baru oleh bank sentral itu, seharusnya bisa mendorong rupiah menguat karena likuiditas dolar makin melonggar, namun kenyataannya faktor tersebut tidak berpengaruh terhadap rupiah. "Kita lihat saja dulu apakah ada pengaruhnya terhadap rupiah yang selama ini terpuruk," ucapnya.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008