Jakarta (ANTARA News)- Sampai September 2008, total "outstanding" pembiayaan perusahaan-perusahaan `multifinance` telah mencapai Rp127 triliun atau tumbuh sepuluh persen dibanding periode sama tahun lalu. "Meski tetap tumbuh, saat ini kondisinya masih dibayang-bayangi oleh ketatnya likuiditas yang mempengaruhi dunia usaha," kata Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Wiwie Kurnia di Jakarta, Kamis. Selanjutnya, menurut Sekretaris Jenderal APPI Dennis Firmansjah, likuiditas ketat di sektor keuangan ini akan mempengaruhi pula bisnis `multifinance`. "Kredit bank ke multifinance mulai berkurang," ungkapnya seraya menyebut kondisi ini bakal mengurangi ekspansi bisnis sektor perusahaan. Menurut Dennis, bank cenderung selektif dalam menyalurkan pembiayaan ke debitur di mana sejak awal Agustus saja perusahaan pembiayaan sudah mengerem penyaluran kredit, terutama untuk sewa guna usaha dan kartu kredit. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008