Solo (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla berpesan kepada ribuan anggota Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM) untuk tidak menyengketakan perubahan nama organisasi itu menjadi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). "Jangan hanya karena mengubah nama, lalu kursi melayang. Sebagai warga Muhammadiyah harus berakhlak," kata Wapres saat memberi sambutan pada Muktamar IRM ke-16 di Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Sabtu. Jika selagi remaja sudah senang melakukan tawuran, lanjut Wapres, maka begitu dewasa akan suka berkonflik. Hal ini tidak kondusif bagi kemajuan bangsa, ujarnya diikuti tepuk tangan ribuan warga IRM. Menurut Wapres, kata remaja dan pelajar memang bermakna sama, namun untuk usia remaja, belajar harus diprioritaskan karena belajar dan ilmu adalah modal bagi organisasi Muhammadiyah sekaligus modal bagi bangsa. Sebelumnya Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, kata "Pelajar" lebih terkesan intelektual, namun jangan hanya karena sebuah nama lalu menjadi masalah besar. "Masalah nama jangan jadi masalah besar, walaupun spanduk di sebelah sana tertulis `IRM Harga Mati`," katanya mengomentari rencana Pimpinan Pusat IRM yang ingin kembali ke khittah dengan kembali menamakan diri menjadi IPM. Din juga berpesan, menuju abad kedua Muhammadiyah pada 2010, IPM harus tampil di depan untuk memajukan bangsa dengan merumuskan sejumlah langkah strategis. "Munculah sebagai laskar-laskar Matahari. Kalau ada Laskar Pelangi maka seperti itulah. Jadilah laskar matahari yang menyinari bangsa demi kemajuan bangsa di masa depan," kata pembina Partai Matahari Bangsa itu. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008