Jakarta (ANTARA News) - Fraksi PDI Perjuangan dan Fraksi Partai Demokrat akan berjuang secara total mendukung peningkatan kualitas serta mempertahankan eksistensi Lembaga Kantor Berita ANTARA, baik sebagai penyuplai informasi utama menghadapi arus media global, juga selaku pembawa `flag carrier`. Pendapat itu dikemukakan oleh dua fraksi itu secara terpisah melalui juru bicaranya masing-masing, yakni Anggota Komisi I DPR RI, Andreas H Pareira, dan Sekretaris Fraksi Partai Demokrat di DPR RI, Sutan Bathoegana, di Jakarta, Minggu. "Fraksi kami berkeyakinan, kKeberadaan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA sebagai lembaga penyuplai informasi utama untuk media, sekaligus sebagai instrumen standar negara yang mempunyia nilai kredibilitas tinggi di luar negeri harus dipertahankan, bahkan ditingkatkan," tandas Andreas Pareira. Sementara itu, Sutan Bathoegana atasnama fraksinya menyatakan, apa pun tantangannya, LKBN ANTARA sebagai sumber berita harus kita pertahankan. "Dan karenanya saya setuju untuk dibentuk atau dikembangkan usaha-usaha yang bisa membantuk eksistensi kantor berita kebanggaan nasional ini," katanya. Keduanya dimintai komentarnya, mengenai pentingnya kehadiran kantor berita di tengah pertarungan industri media yang sarat kepentingan. Juga perlunya kantor berita masuk media ritel dengan strategi lini produk. "Saya juga setuju dengan konsep ini (kantor berita masuk media ritel), tetapi dengan tetap mempertahankan produk utama untuk media," kata Sutan Bathoegana lagi. Sutan Bathoegana dan juga Andreas Pareira pun mengakui, masih banyak pihak, termasuk di kalangan Dewan yang belum memahami sepenuhnya pentingnya mempertahankan bahkan meningkatkan eksistensi LKBN ANTARA selaku `flag carrier` Negara di bidang informasi. "Makanya, ada pihak yang coba-coba mengganggu upaya dukungan anggaran dari APBN untuk lembaga ini. Apa pun alasannya, itu tidak boleh terjadi," tandas Andreas Pareira. Kita tahu, lanjutnya, media massa di daerah banyak terbantu karena mendapatkan sumber informasi nasional yang kredibel, akurat tentang situasi nasional dari LKBN ANTARA. "Begitupula media massa internasional atau asing, tetap mengandalkan informasi tentang Indonesia dari LKBN ANTARA, selaku sumber utama (informasi). Ini yang patut diperhitungkan. Bahwa, LKBN ANTARA harus ditingkatkan mutunya, juga peralatan pendukung serta logistik lainnya," tambahnya. Karena itu, lanjut Andreas Pareira, LKBN ANTARA mempunyai peran strategis sebagai pelayan berita akurat untuk media massa domestik, terlebih internasional yang tetap menjadikannya sumber utama pemasok informasi. "Makanya, Negara perlu mendukung LKBN ANTARA melalui skema anggaran `public service obligation` (PSO), agar lembaga ini bisa tetap bersaing dengan lembaga informasi swasta di dalam maupun luar negeri yang semakin menjamur," katanya mengingatkan. Andreas Pareira dkk di Dean juga berharap, LKBN ANTARA akan menjadi semacam "Suara Indonesia" (`Voice of Indonesia`). "Ya, kami semua berharap, LKBN ANTARA menjadi pilar utama penjaga kepentingan nasional pada aspek informasi. Untuk itu, LKBN ANTARA harus eksis secara profesional, kritis dan independen," tandasnya. Selaras dengan itu, dua anggota Dewan dari fraksi lainnya, yakni Abdillah Toha (Fraksi Partai Amanat Nasional) dan Yusron Ihas Mahendra (Fraksi Gabungan Bintang Pelopor Demokrasi), berpendapat hampir sama, yakni mesti ada perhatian serius untuk meningkatkan kiprah LKBN ANTARA, agar lebih tangguh bertarung di kompetisi informasi global. "Kami akan terus memperhatikan upaya pengembangan LKBN ANTARA, termasuk bagaimana memberikan dukungan anggaran yang memadai," kata Abdillah Toha yang juga Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) dan Anggota Komisi I DPR RI itu. Sementara Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Yusron Ihza Mahendra, menegaskan, tidak boleh ada upaya pemangkasan atas usaha Dewan mendorong peningkatan anggaran bagi pengembangan LKBN ANTARA, karena posisinya begitu strategis dalam membawa citra Negara di lingkup arus informasi global.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008