JAKARTA, 27/10 (ANTARA) - PT International Nickel Indonesia Tbk ("PT Inco", atau "Perseroan", IDX: INCO) hari ini mengumumkan hasil keuangan yang tidak diaudit. Kinerja keuangan PT Inco pada sembilan bulan pertama 2008 tetap baik dengan marjin usaha sebesar 42 persen. Laba bersih triwulan ketiga 2008 sebesar US$73,5 juta, atau US$0,007 per saham, dibandingkan dengan triwulan ketiga 2007 sebesar US$265,5 juta, atau US$0,027 per saham. Laba usaha sebesar US$313,0 juta pada triwulan yang berakhir tanggal 30 September 2008 dibandingkan dengan US$561,6 juta pada triwulan yang sama tahun 2007. Laba usaha triwulan ini mencapai US$61,4 juta, dengan margin usaha sebesar 20 persen. Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi pada triwulan ketiga 2008 sebesar US$75,6 juta, dibandingkan dengan US$399,9 juta pada triwulan ketiga 2007. Produksi nikel dalam matte triwulan ketiga hampir mencapai 19.100 metrik ton, atau serupa dengan periode yang sama tahun 2007. Karena pada tahun 2007 harga nikel mencapai rekor tertinggi, maka penurunan harga nikel pada tahun 2008 secara langsung mengakibatkan penurunan hasil-hasil keuangan Perseroan pada sembilan bulan pertama tahun ini. Penjualan dalam sembilan bulan pertama 2008 turun 39,4 persen menjadi US$1.132,1 juta dari US$1.867,4 juta pada periode yang sama tahun 2007. Laba bersih pada sembilan bulan pertama 2008 turun 62,1 persen menjadi US$369,1 juta, atau US$0,037 per saham, dari US$972,6 juta, atau US$0,097 per saham, pada periode yang sama tahun 2007. Produksi nikel dalam matte pada sembilan bulan pertama 2008 turun 3,3 persen menjadi 56.200 metrik ton dari 58.100 metrik ton pada periode yang sama tahun 2007. Meskipun tetjadi penurunan, hasil-hasil keuangan pada sembilan bulan pertama 2008 ini merupakan hasil terbaik kedua setelah capaian pada tahun 2007. Presiden Direktur Perseroan, Arif Siregar mengatakan, "Produksi pada triwulan ketiga 2008 sebesar 19.100 metrik ton hampir sama dengan triwulan ketiga tahun 2007, namun sedikit lebih rendah dari rencana kami karena adanya penghentian untuk pemeliharaan atas salah satu tanur listrik yang rencana semula dilakukan pada triwulan keempat 2008. Kami sangat senang bahwa kami dapat mempertahankan kegiatan operasi yang aman pada triwulan ketiga dengan mencatat kinerja operasi tanpa kecelakaan kerja hingga saat ini. Kami terus memperbaiki sistem keselamatan kerja kami. Sebagai contoh, kami memasang alat simulasi kendaraan berat tambang dengan sistem pencegah tabrakan dengan tujuan meningkatkan kinerja keselamatan kerja." Bapak Siregar menambahkan "Karena ketinggian permukaan air di danau-danau kami lebih tinggi dari yang kami perkirakan, manajemen PT Inco telah membuat keputusan yang penting pada akhir bulan September 2008 yaitu menghentikan penggunaan pembangkit listrik tenaga disel berukuran kecil, sejumlah 32 pembangkit listrik dengan kapasitas masing-masing sebesar 1 megawatt. Sebagai hasilnya, kami dapat mengurangi biaya pasokan energi kami. Manajemen Perseroan juga memantau dengan seksama harga-harga nikel, minyak dan komoditas lain untuk memastikan keuntungan Perseroan tetap dapat dipertahankan. Kami melanjutkan usaha-usaha yang telah dilakukan untuk memperbaiki struktur biaya produksi kami dengan meningkatkan, antara lain, kondisi permukaan jalan tambang untuk memperpanjang waktu pakai ban kendaraan dan mengurangi konsumsi disel pada armada tambang. Kami juga mengurangi konsumsi minyak bakar berkadar sulfur tinggi (HSFO) pada tanur pereduksi kami dengan cara perbaikan kinerja. Lebih lanjut, kami mengganti beberapa peralatan yang sudah tua pada armada tambang kami dengan tujuan meningkatkan ketersediaan peralatan tambang dan mengurangi biaya operasi." Substitusi energi dan penurunan biaya operasi merupakan fokus utama dari program investasi permodalan PT Inco saat ini. Pembangunan fasilitas pembangkit listrik ketiga di Karebbe dengan biaya sebesar US$410 juta tengah dikerjakan dengan seluruh kontrak utama telah diberikan dan konstruksi bendungan telah dimulai. Proyek Karebbe akan menghasilkan tenaga listrik yang cukup untuk menggantikan seluruh pembangkit minyak bakar dan disel yang selama ini digunakan untuk tanur listrik di fasilitas produksi Sorowako. Proyek Karebbe merupakan inisiatif utama program pengurangan biaya energi PT Inco. Proyek pengurangan biaya energi yang sedang dikerjakan oleh Perseroan juga menyangkut konversi dari HSFO menjadi batu bara bubuk pada tanur pengering di pabrik pengolahan. Proyek ini akan memberikan keleluasan bagi Perseroan untuk menggunakan batu bara atau HSFO tergantung pada manfaat ekonomi penggunaan kedua komoditas ini. Harga realisasi rata-rata nikel dalam matte Perseroan pada triwulan ketiga 2008 adalah US$15.888 per metrik ton, dibandingkan dengan US$26.500 per metrik ton pada periode yang sama tahun 2007. Pada sembilan bulan pertama 2008, harga realisasi rata-rata nikel dalam matte Perseroan adalah US$19.803 per metrik ton, turun dari US$31.874 per metrik ton pada sembilan bulan pertama 2007. Harga pokok penjualan pada triwulan yang berakhir tanggal 30 September 2008 meningkat sebesar 30,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya terutama disebabkan oleh meningkatnya biaya yang berkaitan dengan pengadaan energi, seperti lebih tingginya harga HSFO dan disel. Penggunaan HSFO pada triwulan ketiga tahun 2008 sebesar 773.069 barel dengan harga rata-rata sebesar US$104,07 per barel dibandingkan dengan 657.123 barel dengan harga rata-rata US$59,68 per barel pada periode yang sama tahun 2007. Harga bahan bakar disel meningkat menjadi rata-rata US$1,10 per liter pada triwulan ketiga tahun 2008 naik dari US$0,62 per liter pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kegiatan operasi Perseroan menggunakan 37.828 kilo liter disel pada triwulan ketiga 2008, dibandingkan dengan 42.760 kilo liter pada triwulan ketiga 2007. Laba bersih pada sembilan bulan pertama tahun 2008 juga dipengaruhi oleh kredit atas beban pajak penghasilan sebesar US$35,5 juta sebagai akibat dari penurunan saldo kewajiban pajak tangguhan oleh karena penurunan tarif pajak penghasilan perseroan dari 30 persen menjadi 28 persen yang akan efektif pada 1 Januari 2009, dan menjadi 25 persen yang akan efektif pada 1 Januari 2010. Pada sembilan bulan pertama 2008, kas yang diperoleh dari kegiatan operasi, sebelum pengeluaran barang modal, turun menjadi US$254,6 juta dari $1.221,3 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya, terutama disebabkan oleh menurunnya penerimaan dari pelanggan sebesar US$779,1 juta dan meningkatnya pembayaran kepada pemasok sebesar $196,1 juta. Peningkatan ini diimbangi sebagian dengan lebih rendahnya pembayaran pajak penghasilan sebesar US$47,8 juta. Kas yang berkaitan dengan pengeluaran barang modal dalam sembilan bulan pertama tahun 2008 naik menjadi $US$125,3 juta dari US$73,6 juta pada periode yang sama tahun 2007. Kas yang digunakan untuk pembayaran dividen dalam sembilan bulan pel1ama tahun 2008 menurun menjadi US$225,1 juta dari US$497,1 juta pada sembilan bulan pertama tahun 2007. Secara keseluruhan, arus kas keluar bersih US$101,7 juta pada sembilan bulan pertama tahun 2008 dibandingkan dengan arus kas masuk sebesar US$640,8 juta pada periode yang sama tahun 2007. Ikhtisar kinerja keuangan Perseroan (tidak diaudit) adalah sebagai berikut -semua angka dinyatakan dalam dolar Amerika Serikat kecuali untuk angka produksi dan penjualan nikel dalam matte yang dinyatakan dalam ribuan metrik ton:
 Triwulan KetigaSembilan Bulan Pertama
2008200720082007
Produksi nikel dalam matte:19.07819.06956.22758.119
Penjualan nikel dalam matte:19.69721.19457.17159.461
Harga realisasi rata-rata per metrik ton15.88826.50019.80331.874
Penjualan bersih - jutaan313,0561,61.132,11.867,4
Laba bersih - jutaan73,5265,5369,1972,6
Laba bersih per saham0,0070,027(1)0,0370,097(1)
(1) Disajikan kembali untuk mencerminkan pemecahan saham 1:10 yang disetujui oleh pemegang saham pada 17 Desember 2007 dan efektif di Bursa Efek Indonesia pada 15 Januari 2008. PT INTERNATIONAL NICKEL INDONESIA Tbk PERHITUNGAN LABA RUGI RINGKAS (Tidak Diaudit) (Dalam Ribuan Dolar AS, Kecuali Laba Bersih Per Saham)
 Triwulan KetigaSembilan Bulan
2008200720082007
Penjualan$ 312.954561.643$ 1.132.1111.867.357
Harga Pokok Penjualan(244.522)(186.975)(632.832)(495.215)
Laba Kotor68.432374.668499.2791.372.142
Beban Penjualan, Umum dan Administrasi(7.040)(11.035)(25.232)(39.364)
Laba Usaha61.392363.633474.0471.332.778
Beban Bunga(126)(417)(565)(1.024)
Pendapatan (Biaya) Lainnya(6.712)16.2293.66257.877
 (6.838)15.8123.09756.853
Laba Sebelum Pajak Penghasilan54.554379.445477.1441.389.631
Beban Pajak Penghasilan18.961(113.901)(108.021)(417.079)
Laba Bersih$ 73.515265.544$ 369.123972.552
Laba Bersih Per Saham$ 0,0070,027(1)$ 0,0370,097(1)
(1) Disajikan kembali untuk mencerminkan pemecahan saham 1:10 yang disetujui oleh pemegang saham pada 17 Desember 2007 dan efektif di Bursa Efek Indonesia pada 15 Januari 2008. Berdasarkan kontrak penjualan jangka panjang Perseroan yang berdenominasi dolar AS, harga jual nikel dalam matte adalah harga teliinggi dari harga bersih realisasi rata-rata nikel Vale Inco Limited atau nilai yang dihitung dengan menggunakan formula yang berdasarkan harga tunai nikel di Bursa Logam London. Pada 30 September 2008, persediaan nikel dalam matte Perseroan adalah 575 metrik ton, dibandingkan dengan 950 metrik ton pada 30 Juni 2008 dan 1.132 metrik ton pada 30 September. Dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan ekonomi saat ini, Dewan Komisaris Perseroan pada rapat yang diadakan pada tanggal 24 Oktober 2008 di Toronto, Kanada, memutuskan untuk menunda pembahasan dividen sampai pertimbangan dividen final pada rapat umum pemegang saham Perseroan yang akan diselenggarkan pada bulan Maret 2009. Dewan Komisaris juga menyetujui usulan strategi yang diajukan oleh Direksi berkenaan dengan penghentian pemakaian seluruh pembangkit listrik berbahan bakar sampai penggunaanya menguntungkan kembali. Sebagai akibatnya, Perseroan akan bergantung sepenuhnya pada pembangkit listrik tenaga air dengan biaya yang rendah. Perseroan telah mengantisipasi bahwa keputusan ini akan mengakibatkan penurunan produksi tahunan ke depan yang diperkirakan sekitar 20 persen. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi: Indra Ginting, Direktur Investor Relations dan Sekretaris Perusahaan gintiin@inco.com Claudio Bastos, Senior Vice President dan Chief Financial Officer cbastos@inco.com atau ptinco_ir@inco.com atau kunjungi situs Perseroan di www.pt-inco.co.id

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2008