Bandung (ANTARA News) - Grup Medco menjajaki sinergi dengan Pertamina untuk mendorong BUMN minyak dan gas (migas) itu menjadi perusahaan kelas dunia dan masuk dalam jajaran 10 besar BUMN migas di Asia. "Kita harus mendorong Pertamina menjadi perusahaan kelas dunia seperti BUMN migas dari negara lain di Asia," ujar Pendiri Grup Medco, Arifin Panigoro pada penyampaian kuliah umum di ITB, Bandung, Jawa Barat, Jumat. Saat ini, kata dia, ada kecenderungan di dunia bahwa pemain utama di bidang minyak bumi adalah perusahaan milik negara atau perusahaan yang sahamnya sebagian besar dimiliki negara. BUMN migas dari berbagai negara yang menjadi pemain dunia antara lain Petro China dan CNOOC (China), SK Korea, Indian Oil (India), Nippon Oil (Jepang) dan PTT (Thailand). "Nampaknya semangat Pasal 33 UUD 1945 telah dianut juga oleh negara-negara lain sehingga BUMN-nya maju," katanya. Oleh karena itu, Pertamina sangat berpeluang menjadi perusahaan migas kelas dunia yang tidak hanya menjadi pemain utama di Indonesia tapi juga melakukan eksplorasi dan jasa migas di berbagai negara. Arifin mengatakan, dengan semakin menurunnya cadangan minyak di Indonesia, perusahaan migas di dalam negeri tidak bisa lagi mengandalkan hal tersebut, tapi harus melakukan ekspansi ke negara lain. "Saya melihat potensi jasa perminyakan di dunia sangat besar. Itu yang dilakukan Medco di berbagai negara di Timur Tengah, sambil membawa nama Indonesia," ujarnya. Ia melihat lima negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia yaitu Arab Saudi, Iran, Irak, Kuwait, dan Uni Emirat Arab, yang cadangannya mencapai 716 miliar barel merupakan potensi yang besar. "Oleh karena itu harus dicari bentuk kerjasama mensinergikan kekuatan Pertamina dan Medco sehingga menjadi Indonesia Incorporated di bidang perminyakan," katanya. Diakui Arifin, pihaknya telah melakukan penjajakan dengan Direksi Pertamina saat ini yang dinilainya memiliki visi yang sama menjadikan Pertamina berkelas dunia. "Medco akan mendukung Pertamina menjadi perusahaan kelas dunia. Kalaupun tidak terwujud pada direksi (Pertamina) saat ini, akan terus dijajaki pada direksi mendatang," ujarnya. Namun diakui Arifin, menjadikan Pertamina sebagai perusahaan kelas dunia butuh kerja keras dan kemauan politik dari pemerintah dan DPR. Ia menilai sudah saatnya Pertamina merambah eksplorasinya ke berbagai negara. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008