Djarum pamit
Setelah didera polemik relatif panjang dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), tepat dua hari sebelum peringantan Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang jatuh pada Senin (9/9/2019), PB Djarum memutuskan untuk menghentikan audisi umum beasiswa bulu tangkis yang diadakan oleh klub yang telah banyak mencetak pebulutangkis kelas dunia tersebut.

Audisi umum beasiswa bulu tangkis yang diselenggarakan PB Djarum melalui Djarum Foundation adalah kegiatan tahunan untuk mencari bibit-bibit muda pemain bulu tangkis dari seluruh Indonesia yang akan diseleksi untuk meraih Djarum Beasiswa Bulutangkis.

Tahun 2019 diselenggarakan dengan dua kategori yaitu U-11 (untuk peserta dengan umur 8-10 tahun/kelahiran tahun 2009-2011) dan U-13 (untuk peserta dengan umur 11-12 tahun/kelahiran tahun 2007 dan 2008). Audisi diadakan di 5 kota, yaitu Bandung (28-30 Juli 2019), Purwokerto (8-10 September 2019), Surabaya (20-22 Oktober 2019), Solo Raya (27-29 Oktober 2019), Kudus (17-19 November 2019.

Djarum Foundation memutuskan audisi 2019 adalah yang terakhir dan mulai 2020 program seleksi beasiswa bulutangkis itu dihentikan sebagai respon atas tudingan eksploitasi anak dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Baca juga: KPAI: audisi bulutangkis Djarum dekatkan anak pada rokok

KPAI berpendapat, pihak Djarum memanfaatkan tubuh anak untuk promosi brand image Djarum yang merupakan produk rokok.

Tudingan eksploitasi anak terhadap Djarum awalnya dilontarkan Yayasan Lentera Anak dan Smoke Free Bandung pada 25 Juli 2019 yang meminta panitia Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis di Bandung tak menggunakan anak-anak sebagai media promosi produk tembakau.

Pihak PB Djarum melalui Senior Manajer Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Budi Darmawan, saat itu menampik audisi beasiswa bulu tangkis tersebut terkait dengan pemasaran rokok, karena harus dibedakan antara Djarum sebagai brand rokok dan PB Djarum sebagai klub bulu tangkis.

“Datang saja ke warung atau minimarket, cari rokok namanya Djarum Badminton Club. Pasti tidak ada, karena ini adalah klub yang didirikan owner Djarum,” kata Budi.

Yayasan Lentera Anak dan Smoke Free lalu melaporkan ke KPAI. Polemik pun bergulir, hingga muncul pernyataan pamit.

“Demi kebaikan bersama, kami hentikan dulu. Biar reda dulu dan masing-masing pihak dapat berpikir dengan baik,” kata Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, dalam konferensi pers jelang audisi beasiswa bulu tangkis tahap kedua di Purwokerto di Hotel Aston Purwokerto, Sabtu (7/9/2019).

Baca juga: PB Djarum pamit, Yoppy : ini sudah final

Berita yang kemudian memicu lahirnya hastag #djarumpamit itu sontak mengguncang dunia bulu tangkis Indonesia. Warganet merespon dengan membikin tagar yang saling bertolak belakang. Pihak yang setuju dengan KPAI membuat #KamiBersamaKPAI dan pihak yang mendukung PB Djarum membuat #bubarkanKPAI .

Pemerintah pun tidak tinggal diam. Melalui Kementerian Pemudan dan Olahraga (Kemenpora) kemudian diadakan mediasi pada 12/9/2019 untuk menyudahi polemik PB Djarum dengan KPAI. Kesepakatan pun ditandatangani oleh Ketua KPAI Susanto, Sekjen PBSI Achmad Budiharto, Pengurus PB Djarum, Lius Pongoh, dan Menpora Imam Nahrawi.

Dari hasil mediasi itu, PB Djarum akan tetap melanjutkan audisi bulu tangkis di beberapa seri tahun 2019 tanpa menggunakan logo, merek, dan brand image Djarum. PB Djarum juga akan mengganti nama audisi mereka.

Semula namanya adalah Audisi Umum Beasiswa PB Djarum 2019, diubah menjadi Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis. Dalam nama baru tersebut tidak menggunakan logo, merk, dan brand image Djarum, yang identik dengan rokok.

Terlepas dari polemik yang terjadi, kepedulian PB Djarum terhadap masa depan dunia bulu tangkis Indonesia tak pernah surut. Ucapan pamit yang disampaikan pun hanya langkah bijak untuk menghentikan kegaduhan, bukan niat berpangku tangan membiarkan bibit-bibit bulu tangkis Indonesia merana.

"2020 kami tetap akan menjalankan audisi, tapi untuk bentuk dan formatnya belum diputuskan. Yang jelas sistem audisi akan jauh lebih baik," kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Risimin.

Baca juga: KPAI: Djarum sepakat tak gunakan logo dalam audisi bulu tangkis
 

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019