London, (ANTARA News) - Dolar AS naik tipis terhadap euro di London, Senin waktu setempat, namun kenaikannya terbatasi memuncaknya kekhawatiran resesi di ekonomi terbesar dunia (AS), kata para dealer. Sebagaimana dilaporkan AFP, mata uang tunggal Eropa pada akhir hari perdagangan berada pada 1,2679 dolar terhadap 1,2750 dolar akhir Jumat di New York. Dolar juga menguat terhadap mata uang Jepang, bergerak naik menjadi 99,04 yen dari 98,44 yen pada Jumat. Sentimen terhadap dolar tertekan turun oleh laporan baru dari Institute for Supply Management AS yang mengungkapkan indeks belanja manajer, ukuran dari kegiatan manufaktur, turun menjadi 38,9 pada Oktober dari 43,5 pada September, terendah sejak September 1982. "Kejatuhan indeks manufaktur ISM ke posisi terendah 26-tahun 38,9 pada Oktober, dari 43,5, mencerminkan bahwa ekonomi AS segera dalam sebuah resesi keras yang akan menjadi yang terburuk pasca era perang," kata analis Paul Ashworth dari Capital Economics. Sebuah survei bisnis kuartal ketiga oleh the National Association for Business Economics (NABE) mendapatkan bahwa bisnis lebih negatif dibandingkan Juli, "sehingga memberikan kesan bahwa krisis finansial yang sedang terjadi menarik turun ekonomi secara keseluruhan," Melihat kedepan hingga 2009, 90 persen dari responden NABE mengatakan mereka sekarang lebih pesimistis. Sementara Komisi Eropa memperingatkan bahwa krisis finansial global mendorong keseluruhan Uni Eropa (UE) ke dalam resesi. Eksekutif UE memperkirakan dalam waktu dekat mengalami resesi dangkal untuk 27-negara UE, ekonomi secara gabungan akan menyusut 0,1 persen dalam kuartal ketiga dan kedua 2008. Proyeksi juga mengatakan ekonomi 15 negara yang menggunakan mata uang euro merosot 0,2 persen dalam kuartal kedua dan mengalami kontraksi 0,1 persen dalam kuartal ketiga dan keempat. Jika dikonfirmasi, ini akan menjadi kali pertama zona euro melorot ke dalam resesi -- secara umum didifinisikan sebagai dua kuartal berturut-turut ekonomi mengalami kontraksi -- sejak mata uang tunggal diluncurkan pada 1999. Di bawah beberapa keadaan tersebut, Bank Sentral Eropa (ECB) diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuannya pada pekan ini. Para pedagang pada Senin, juga memantau pemilihan presiden AS, yang akan berlangsung pada Selasa, dan mengantisipasi terpilihnya Senator Demokrat Barack Obama yang kemungkinan membuat stimulus ekonomi lainnya. "Prospek tambahan stimulus fiskal di Amerika Serikat yang kemungkinan akan diterima, sebuah dorongan pekan ini jika jajak opini akurat dan Senator Obama terpilih sebagai presiden," kata Daragh Maher dari Calyon. Langkah ini akan membatu mendorong dolar menguat, kata para analis. "Secara historis, seorang presiden asal demokrat dengan kongres yang dikuasai demokrat telah menjadi negatif untuk dolar dan presiden dari republik dengan kongres yang dikuasai demokrat juga menjadi negatif," komentar para analis bank Standard Chartered. "Dalam setiap kasus, siapapun yang menang pekan ini akan menghadapi prospek ekonomi yang buruk." Dalam perdagangan terakhir di London, euro dipindahtangankan pada 1,2679 dolar terhadap 1,2750 akhir Jumat, 125,91 yen (125,37), 0,8016 pound (0,7933) dan 1,4843 franc Swiss (1,4745). Dolar berada pada 99,04 yen (98,44) dan 1,1674 franc Swiss (1,1595).Pound berada pada 1,5865 dolar (1,6069). Di the London Bullion Market, harga emas merosot menjadi 729,50 dolar per ons dari 730,75 dolar akhir Jumat.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008