Bogor (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa, menyampaikan orasi ilmiah dalam rangka dies natalis Institut Pertanian Bogor ke-45, di Graha Widya Wisuda, kompleks IPB Darmaga, Bogor.
Orasi ilmiah Presiden disampaikan dalam sidang terbuka dies natalis IPB ke-45 yang dihadiri sejumlah menteri kabinet Indonesia Bersatu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Rektor IPB Dr. Ir. Herry Suhardiyanto dan civitas akademika IPB.
Tema orasi Presiden adalah "Membangun Konvergensi Nasional Menuju Kemandirian Pangan dan Energi untuk Memperkokoh Kedaulatan Bangsa".
Rektor IPB dalam sambutannya mengatakan dalam perjalanan perguruan tinggi tersebut, IPB telah memberikan sumbangsih yang cukup besar di berbagai bidang.
"IPB pernah berperan penting dalam program Revolusi Hijau. Pada 1973 IPB kembali membuat sejarah dengan lahirnya indikator pengukuran kemiskinan dari Prof. Sajogo," katanya.
Selain itu, kata Herry, IPB juga menginisiasi penelitian khusus tentang wanita dan mewadahi studi wanita dalam lembaga khusus yang disebut Pusat Studi Wanita.
"Program pasca-sarjana IPB merupakan program pasca-sarjana pertama yang diselenggarakan secara terstruktur sejak 1970an," ujarnya.
Dalam sambutannya, Rektor IPB juga menyatakan saat ini untuk menghadapi berbagai masalah bangsa, diperlukan adanya konvergensi nasional dengan cara melakukan upaya pembangunan nasional yang terfokus dan terintegrasi.
Dies Natalis IPB Ke-45 kali ini bertemakan kiprah IPB dalam membangun konvergensi nasional menuju kedaulatan pangan, energi dan kemandirian bangsa. (*)
Copyright © ANTARA 2008