Sampang (ANTARA News) - Wakil ketua DPRD Sampang, Madura, Jawa Timur, Hasan Asy'ari menyatakan, tindakan penyegelan kantor dewan yang dilakukan para demonstran Kamis (6/11) tergolong tindakan makar. "Saya menilai tindakan mereka sudah melanggar ketentuan. Bahkan tergolong makar. Karena mereka melawan terhadap pemerintah dengan melakukan pengrusakan fasilitas negara," kata wakil ketua DPRD Sampang Hasan Asy'ari, Jumat. Menurutnya, dewan sebenarnya tidak alergi dengan aksi demo dengan tujuan untuk menyampaikan aspirasi. Tapi jika aksi yang dilakukan mengarah kepada tindakan anarkis seperti yang dilakukan para demonstran Kamis kemarin itu, menurut Hasan Asy'ari pihaknya tidak akan tinggal diam. "Kami akan melaporkan dan meminta polisi mengusut tuntas persoalan ini. Sebab sudah melebihi batas," terangnya. Hasan juga menengarai, aksi demo yang dilakukan secara besar-besaran oleh warga dari 14 kecamatan di Kabupaten Sampang itu, karena ditunggangi pihak ketiga. "Saya curiga seperti itu. Sebab tuntutan yang disampaikan sebenarnya tidak substantif, tidak jelas. Ini kan lucu," katanya. Secara terpisah kasat Reskrim Polres Sampang, AKP Heri Mulyanto,SH, menyatakan, polisi memang akan melakukan penyelidikan atas kasus penyegelan kantor DPRD Sampang yang dilakukan para demonstrans itu. Ia mengaku, saat ini polisi telah mengantongi sejumlah nama yang diduga menjadi provokator dalam aksi penyegelan tersebut. "Kita sudah mengantongi nama-nama yang terlibat aksi penyegelan kantor dewan itu. Dalam waktu dekat mereka akan kami periksa," kata Heri Mulyanto, Jumat, tanpa menyebutkan nama-nama pelaku penyegelan tersebut. Aksi penyegelan kantor DPRD Sampang yang dilakukan demonstran itu terjadi, karena massa merasa kecewa karena yang menemui mereka saat berunjukrasa hanya satu orang anggota dewan, yakni Puji Raharjo dari Fraksi Kebangkitan Bangsa (PKB). Sedang anggota lainnya waktu itu sedang melakukan kunjungan kerja.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008