Serang, (ANTARA News) - Jenazah Imam Samudra, terdakwa hukuman mati kasus Bom Bali I, disalatkan di Masjid Al Manar, yang terletak sekitar 400 meter dari rumah almarhum di Lopang Gede, kelurahan Lopang, Kota Serang, Banten, Minggu sekitar pukul 09.30 WIB. Jenazah Imam Samudra tiba di Kota Serang sekitar pukul 08.25 WIB dengan menggunakan helikopter yang mendarat di lapangan pendaratan Mapolda Banten. Jenazah langsung dibawa ke rumah istrinya, Zakiah Drajat di Pasir Indah Serang. Tanpa penyambutan dari istri dan keluarganya, beberapa menit kemudian jenazah dibawa dengan menggunakan ambulans yang diiringi beberapa mobil menuju rumah kediaman Keluarga Ibunda Imam Samudra yang terletak di Lopang Gede. Kedatangan jenazah disambut warga dengan teriakan "Allahu Akbar", tidak hanya dari warga setempat, juga dari berbagai organisasi Islam seperti Laskar Pembela Islam (LPI). Hadir juga artis Dorce Gamalama yang sengaja datang dari Jakarta menjenguk jenazah Imam Samudra. Kehadiran jenazah Imam Samudra tidak disambut oleh pihak keluarga dengan tangisan, termasuk Ibunya Embay Badriyah, sesuai dengan wasiat dari Imam Samudra yang tidak mengizinkan keluarga untuk menangisinya. Rencananya Imam Samudra dimakamkan berdampingan dengan makam ayahnya Sihabudin di Lopang Gede, dan lubang tempat pemakaman telah digali oleh pihak aparat dibantu warga setempat, Minggu sekitar pukul 02.00 WIB. Imam Samudra, Amrozi dan Mukhlas adalah tiga terpidana mati kasus Bom Bali I yang dieksekusi mati dengan ditembak pada Minggu (9/11) pukul 00.15 WIB, di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. (*) PK-MSR*K-MUL

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008