Semarang (ANTARA News) - Masyarakat di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo di wilayah Jawa Tengah diminta mewaspadai bencana banjir saat memasuki musim hujan kali ini. Gubernur Jateng, Bibit Waluyo di Semarang, Senin, mengatakan, Pemprov Jateng telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk mengatasi kemungkinan terjadinya bencana banjir pada musim penghujan kali ini. Ia menyebutkan, sejumlah wilayah yang cukup rawan dilanda banjir akibat luapan Bengawan Solo di antaranya Kabupaten Sragen, Karanganyar dan Sukoharjo. Menurut dia, berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam penanganan bencana telah disiapkan, misalnya pemprov dan pemerintah kabupaten/kota telah memiliki perahu karet untuk menangani bencana banjir ini. "Termasuk dapur lapangan, jangan sampai saat akan digunakan justru kompornya rusak," katanya. Selain itu, kata dia, Pemprov Jateng juga sudah menyiapkan berbagai alat berat di masing-masing kantor Badan Koordinasi Lintas (Bakorlin) yang siap digunakan jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Ia juga meminta kesiapan tiap daerah dalam hal kesehatan, meliputi puskesmas maupun rumah sakit untuk bersiaga selama bencana dan diupayakan memberikan pelayanan kesehatan 24 jam dalam sehari. Kesiapan dalam hal logistik, kata dia, juga telah diupayakan melalui ketersediaan cadangan beras di Bulog yang masih mencukupi hingga enam bulan ke depan. Dalam menanggulangi bencana, Pemprov Jateng juga telah menganggarkan dana sebesar Rp20 miliar. Gubernur mengimbau masyarakat Jateng untuk menanam tanaman keras, seperti pohon kelapa, melinjo, serta tanaman keras lainnya, yang dapat menyerap air. "Selain bisa menyimpan cadangan air, penanaman pohon ini juga dapat mengurangi resiko terjadinya banjir dan tanah longsor," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008