Paris (ANTARA News) - Para ilmuwan Eropa menyatakan, Senin, mereka telah menetapkan delapan pria yang bersedia mengambil bagian dalam eksperimen isolasi 105 hari untuk mengetahui lebih jauh tentang stres yang melingkupi perjalanan berawak ke Mars. Enam dari delapan calon akan dipilih untuk hidup, makan, tidur dan bekerja dalam laboratorium tertutup di Moskow yang akan mensimulasikan misi ke Mars, Badan Antariksa Eropa (ESA) menyatakan, seperti dilaporkan AFP. Keberadaan mereka dalam laboratorium tersebut, yang dimulai Maret tahun depan, merupakan babak pendahuluan dari pengkajian pada akhir 2009 di mana kru beranggotakan enam orang akan tinggal bersama selama 520 hari. Percobaan berat ini bertujuan menyelidiki bagaimana pengurungan dalam jangka lama berpengaruh pada suasana hati, moral, regulasi hormon dan keefektifan berbagai suplemen diet. Kedelapan calon pilihan akhir untuk percobaan selama 105 hari itu semuanya pria, berusia antara 28 hingga 39 tahun, dan berasal dari Denmark, Swedia, Jerman (2), Prancis (3) dan Belgia, kata ESA dalam siaran persnya. Mereka telah mencoba batas-batas kemampuan mereka di RS Klinis Pusat Akademi Sains Rusia, tempat para dokter melakukan uji medis yang luas dan disaring oleh para neurologis, dokter gigi, psikolog dan optalmologis, Proyek itu merupakan usaha bersama antara Direktorat Penerbangan Antariksa Manusia ESA dan Institut Masalah Biomedis Rusia. ESA dan NASA secara terpisah telah merancang tanggal sekitar tiga dekade dari sekarang bagi penerbangan berawak bersejarah ke Mars. Jarak antara Bumi dan Mars berkisar antara 55 juta kilometer hingga lebih dari 400 juta kiolometer, yang berarti perjalanan pulang-pergi ke Planet Merah itu akan membutuhkan waktu sedikitnya 18 bulan atau 540 hari. Kesehatan para awak, baik psikologis maupun fisik, dipandang sebagai tantangan yang berat sekali, demikian pula upaya memperoleh sumberdaya finansial dan dukungan teknis bagi perjalanan tersebut. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008