Teheran, (ANTARA News) - Seorang komandan senior Iran, Selasa, mengatakan Angkatan Udara Republik Islam itu telah membangun "penghalang kokoh" guna mempertahankan wilayah udara negeri tersebut, demikian laporan, Press TV, stasiun berita Iran yang menggunakan bahasa Inggris. "Angkatan Udara telah membangun penghalang kokoh terhadap setiap jenis serangan, dengan menggunakan peralatan modern serta taktik militer unik," kata Kepala Staf Angkatan Udara Iran Brigadir Jenderal Ahmad Miqani. Pasukan Iran akan tetap siaga guna mempertahankan wilayah udara negeri itu kalau ada serangan, katanya. Iran telah menguji-coba rudalnya Shahab-3, yang mampu menjangkau sasaran dalam jarak 2.000 kilometer, dan berikrar bahwa kemampuan rudalnya adalah "alat pertahanan terhadap serbuan". Amerika Serikat dan sekutunya telah menuduh Iran berusaha membuat senjata nuklir dengan kedok program nuklir sipil. Iran telah membantah tuduhan AS tersebut dan berkeras bahwa program nuklirnya semata-mata bertujuan damai. Amerika Serikat menyatakan Washington "hanya memusatkan diri pada upaya diplomasi" guna berusaha menyelesaikan masalah nuklir Iran, tapi telah berkeras bahwa AS "takkan menghilangkan pilihan apa pun". Beberapa pengamat percaya bahwa masih mungkin bahwa Amerika Serikat dan Israel akan menyerang sasaran Iran karena kecurigaan mengenai program nuklir Teheran. Pada Juni, New York Times melaporkan militer AS percaya bahwa pelatihan besar militer oleh Israel pada awal Juni adalah gladi resik bagi kemungkinan serangan bom terhadap tempat nuklir Iran. Beberapa pejabat AS mengatakan pelatihan Israel itu tampaknya merupakan upaya untuk mengembangkan kemampuan militer guna melancarkan serangan jarak-jauh dan memperlihatkan kesungguhan pandangan Israel mengenai program nuklir Iran.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008